Menengok perang miliuner termahal sepanjang sejarah di Pemilu AS
Merdeka.com - Menjelang tahun kedua pemerintahan presiden, Amerika Serikat (AS) menggelar pemilihan umum (pemilu) yang disebut Pemilu Midterm (tengah waktu). Sebagai gambaran, pemilu tersebut semacam campuran Pemilihan Legislatif serta Pilkada Serentak. Pada tahun ini, Pemilu Midterm AS menjadi signifikan karena bisa memengaruhi kebijakan Presiden Donald Trump.
Partai Demokrat mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendominasi bangku Capitol Hill, dan Presiden Trump turun gunung untuk mendukung para kandidat Partai Republik. Tak pelak jika Pemilu Midterm ini telah menjadi yang termahal di sepanjang sejarah AS.
Dirangkum dari Forbes, nama miliuner seperti George Soros, Charles Koch, Thomas Steyer, Isaac Perlmutter turut menghijaukan Pemilu Midterm dengan Dolar milik mereka. Total kekayaan kuartet miliuner itu adalah USD 65 miliar atau 973,4 triliun (USD 1 = Rp 14.986).
-
Siapa miliarder terkaya di New York? Salah satu di antaranya adalah mantan Wali Kota Michael Bloomberg, yang mengumpulkan kekayaannya melalui perusahaan media Bloomberg LP.
-
Bagaimana New York menarik miliarder? Para miliarder di New York diketahui memperoleh kekayaan mereka dari berbagai sektor, seperti dana lindung nilai, ekuitas swasta, media, real estat, serta industri mode dan makanan.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Apa yang membuat New York memiliki banyak orang kaya? Status New York sebagai pusat keuangan global, memang menarik jutaan orang yang mencari pekerjaan bergaji tinggi.
-
Bagaimana kekayaan miliarder di Amerika Serikat berubah? - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
Dimulai dari yang paling tenar, miliuner George Soros. Dia telah menanam USD 16 juta atau setara Rp 239,6 miliar (USD 1 = Rp 14.976). Soros menyumbangkan uangnya untuk para kandidat liberal dari Partai Demokrat.
Mantan walikota New York sekaligus miliuner Michael Bloomberg juga menyiapkan USD 110 juta (Rp 1,6 triliun) bagi pada kandidat Partai Demokrat untuk memenangkan bangku DPR, Senator, dan Gubernur.
Soros dan Bloomberg ditantang oleh miliuner Charles Koch. CEO Koch Industries itu menghabiskan USD 4,5 juta (Rp 67,3 miliar) melawan kandidat dukungan Soros dan USD 5 juta (Rp 74,8 miliar) untuk menghadapi kandidat yang mendapat dana Bloomberg.
Di negara-negara bagian kunci seperti Florida dan New Jersey juga terjadi persaingan antara miliuner lewat dukungan mereka pada calon gubernur.
Pemilu Midterm AS 2018 akan diadakan hari ini, Selasa, 6 November 2018. Sejauh ini, lebih dari 30 juta orang sudah memilih lebih awal di beberapa daerah.
Di lain hal, miliuner George Soros tidak gentar meskipun sempat dikirim paket bom. Dia berjanji akan terus memberi donasi menjelang Pemilu Midterm AS.
Sebagaimana diberitakan, sejumlah simpatisan Partai Demokrat dikirim paket bom pipa oleh Cesar Sayoc. Selain para politikus, miliuner Tom Steyer dan George Soros juga menjadi target.
Dilansir dari CNBC, Soros akan terus berkontribusi mendukung Partai Demokratik.
Michael Vachon selaku penasihat top Soros mengungkapkan meski sang miliuner telah menyumbang, tetapi masih ada kemungkinan baginya untuk terus melakukannya pasca terjadinya teror bom. "George sudah memberikan kontribusi (politiknya) di masa awal kampanye," ucap Vachon seraya menambahkan bahwa tidak tertutup kemungkinan Soros akan lanjut memberi sumbangan.
Rumah Soros di New York City kedapatan paket bom pada 23 Oktober lalu. Bom ditemukan di kotak surat rumahnya, beruntung bom berhasil diintersepsi sebelum meledak.
Soros adalah miliarder dari sektor finansial yang hobi memberi donasi di dunia politik, bahkan di Indonesia namanya kerap disebut-sebut. Menurut Forbes, hartanya sebesar USD 8,3 miliar.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan salah satu kontribusi politik terbesar yang diungkapkan dari satu orang dalam satu siklus pemilu.
Baca SelengkapnyaTidak ada anggaran khusus Pilpres di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPeran AIPAC pengaruh proses pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPelaksaan kampanye Pilkada Jakarta 2024 dimulai sejak 25 September dan bakal berakhir pada 23 November 2024.
Baca SelengkapnyaKPK menangkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.
Baca SelengkapnyaKekayaan Trump sebagian besar berasal dari raksasa bisnisnya di sektor real estate.
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung nilai modal yang digelontorkan para caleg mencapai miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) membutuhkan biaya yang besar.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir hitung cepat, Donald Trump mampu mengungguli lawannya Kamala Harris.
Baca Selengkapnya