Menengok Potensi Perikanan di Kawasan Maluku
Merdeka.com - Kawasan Provinsi Maluku memiliki potensi sektor perikanan cukup baik. Di mana sumber potensi ikan di kawasan tersebut mencapai 4,66 juta ton per tahun. Angka ini sekitar 37 persen dari total 12,5 juta potensi ikan ada di Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Suryadi Sabirin mengatakan, besarnya potensi perikanan ada di Maluku ini didorong oleh tiga wilayah pengelolaan perikanan yang ada. Tiga wilayah perikanan ini juga turut mendorong nilai ekspor berada diurutan 13, dari 34 provinsi ada di Indonesia.
"Sebanyak 37 persen sumber daya ikan yang ada di Indonesia ada di kawasan Maluku. Masih cukup untuk potensi ini digarap dan kita tawarkan kepada pihak asing," kata dia dalam acara Indonesia Investmen Webinar Forum (IIWF), Rabu (8/9).
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Dimana susu ikan diproduksi? Meskipun di pabrik di Indramayu telah dilakukan upaya untuk mengurangi rasa amis ini, penambahan perisa dianggap solusi paling efektif.
-
Dimana ikan mas terbesar ditangkap? Ikan mas besar ini ditangkap oleh Jeff Graham pada 25 Juni 1986 di Danau Prince.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
Dia mengatakan, dari 37 persen potensi perikanan tersebut yang diperbolehkan ditangkap sekitar 3,73 juta ton per tahun. Di mana penangkapan dilakukan berdasarkan peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang baru.
Sementara dari 3,73 juta ton per tahun itu yang baru bisa diproduksi hanya sekitar 543 ribu ton saja. Artinya dari potensi yang bisa diambil 3,73 juta ton baru ditangkap hanya 14,45 persen saja.
"Itulah salah satunya kenapa pemerintah pusat mengambil kebijakan bahwasanya Maluku dijadikan lumbung ikan nasional dan dimasukan juga di Kemenhub akan dibangun new port sebagai wilayah untuk ekspor langsung direct dari Maluku ke mancanegara," jelas dia.
Suryadi menambahkan, potensi perikanan budidaya di wilayah Maluku juga tidak kalah penting. Di mana potensi sumber daya untuk budidaya luas lahannya 183 ribu hektar. Sementara yang baru dimanfaatkan sekitar 7.544 hektar dan produksinya baru mencapai sekitar 200 ribu ton.
"Artinya apa di situ di samping tangkap kita juga menawarkan nantinya untuk budidaya di sektor perikanan tersebut," kata dia.
Saranan dan Prasarana Pendukung
Besarnya potensi perikanan dan budidaya di Maluku tidak terlepas daripada sarana dan prasarana pendukung di wilayah tersebut. Adapun saat ini sudah ada sebanyak 13 pelabuhan perikanan.
Rinciannya adalah 3 unit pelabuhan perikanan nasional, kemudian 7 unit adalah pelabuhan pangkalan pendaratan ikan dan 3 unitnya adalah pelabuhan perikanan pantai.
"Dan ini masih potensi untuk digarap oleh sektor swasta yang mana masih banyak kekurangan-kekurangan infrastruktur yang ada di kawasan tersebut," jelasnya.
Kemudian eksisting dari kondisi pendukung sarana lainnya seperti adanya cold storage, pabrik es, dan juga unit pengolahan ikan. Di mana cold storage saat ini baru sekitar 105 unit dengan kapasitasnya sekitar 15.000 ton, kemudian pabrik es baru 7 unit dengan kapasitas 73 ton, dan juga unit pengelolaan baru 59 unit dengan luas kawasan yang cukup luas.
Pendukung sarana lainnya adalah kondisi listrik. Berdasarkan datanya hampir 85 persen listrik sudah menjangkau seluruh wilayah dengan kondisi listrik yang cukup baik. Hal ini diharapan mendorong investor ke Maluku.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Baca SelengkapnyaTarget yang menjadi indikator utama dalam produksi perikanan itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus bisa melakukan revitalisasi seluruh pelabuhan perikanan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaMenurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaLuhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaMenurut kajian geoseismik yang dilakukan pada rentang 2019-2020, Buton menyimpan potensi harta karun minyak hingga mencapai 5 miliar barel.
Baca Selengkapnya