Menengok Prospek Saham Berbasis Komoditas di Akhir Tahun 2018
Merdeka.com - PT Reliance Sekuritas (Reli) memprediksi saham-saham produsen CPO di akhir tahun ini layak dicermati. Sebab, dari sisi harga mulai stabil setelah di dua bulan lalu sangat fluktuatif. Tak heran, pundi-pundi kantong pengoleksi saham komoditas kian gemuk. Meski begitu, untuk saham komoditas, Reli menyarankan untuk trading jangka pendek.
Kepala Riset Reli, Lanjar Nafi menjelaskan, aksi pemerintah yang memberikan kebijakan-kebijakan pro CPO yang lebih agresif, seperti penambahan B20 kadar CPO ke biodisel dan pembebasan tarif ekspor maupun impor CPO.
"Aksi ini guna mendukung pengurangan stok persediaan CPO yang melimpah dari kedua negara penghasil CPO terbesar dunia yakni Malaysia dan Indonesia," kata Lanjar di Jakarta, Jumat (14/12).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa yang dicapai Dirut Pertamina di G20? Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
Menurut Lanjar, selama pemerintah terus memberikan intervensi menggunakan kebijakan yang pro terhadap produsen CPO dan mempermudah distribusi CPO dalam negeri guna memenuhi target B20 pada biodisel, harga saham akan terus membaik di tahun depan.
"Outlook saham-saham produsen CPO akan lebih membaik di tahun depan meskipun dengan stok persediaan yang relatif tinggi," ucapnya.
Saham komoditas, terutama berbasis CPO, terkerek naik imbas optimisme awal rencana dari kebijakan pemerintah mengenai kebijakan pencampuran 20 persen minyak sawit ke BBM jenis solar yang akan berlaku pada solar subsidi dan solar non-subsidi. Di mana pemerintah melakukan penghematan devisa dalam impor minyak dengan target USD 2,3 miliar hingga akhir tahun.
Sehingga investor berspekulasi kebijakan ini akan menambah permintaan dan konsumsi kelapa sawit dalam negeri sehingga berpengaruh pada kenaikan harga CPO di dalam negeri yang menguntungkan para produsen CPO.
Apakah di tengah tren kenaikan itu, saham komoditas layak dikoleksi?
Lanjar tetap mewanti-wanti, karena setelah diberlakukannya kebijakan B20, ternyata terdapat berbagai kendala dalam sistem pengangkutan kapal dan distribusi hingga pro dan kontra terhadap mesin mobil solar yang diklaim dengan adanya 20 persen campuran CPO akan memperpendek umur filter bahan bakar.
"Hal tersebut yang mendasari alasan investor untuk melakukan aksi profit taking pada September lalu, setelah pada bulan Agustus harga saham komoditas menguat signifikan," ucapnya.
Secara historis, dijelaskan Lanjar, trend bearish dengan kondisi terkoreksi masih cukup membayangi saham-saham produsen CPO dalam negeri. Akibat sentimen dari ketegangan perdagangan China dan produksi minyak kelapa sawit yang lebih banyak dari perkiraan, berpotensi oversupply sehingga akan mengalami permintaan ekspor minyak kelapa sawit yang berlebihan.
"Ke depan, pergerakan harga saham komoditas, akan sangat dipengaruhi oleh implementasi kebijakan B20 pemerintah dalam fase distribusi jika terdapat perbaikan."
Selagi menunggu implementasi kebijakan B20 yang sempurna, pergerakan kinerja saham komoditas CPO ini akan kembali berkiblat pada polemik produksi CPO, aktivitas permintaan impor dan ekspor, hingga pengaruh terhadap harganya sendiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Implementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaSelain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaSejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM, mengatakan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti cadangan gas bumi dan juga penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPenetapan HR CPO berasal dari rata-rata harga selama periode 25 Juli—24 Agustus 2024 .
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki lahan seluas 1,5 juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPenurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas, khususnya batubara dan CPO.
Baca Selengkapnya