Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok Tantangan Pemulihan Ekonomi di AS Hingga Asia

Menengok Tantangan Pemulihan Ekonomi di AS Hingga Asia pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai pemulihan ekonomi global terbagi menjadi tiga kawasan yakni Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Ketiga kawasan tersebut memiliki tantangan yang berbeda dalam menghadapi dampak dari pandemi Covid-19.

"Kalau dilihat dari tiga kawasan Asia, Eropa dan Amerika Serikat ini mengalami tantangan masing-masing," kata Andry dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Jakarta, Rabu (19/5).

Tantangan yang dihadapi Amerika Serikat yakni terkait nilai tukar dollar dan pemulihan ekonomi yang sangat cepat. Sebab hal ini akan berdampak pada tingkat inflasi yang menjadi acuan pasar keuangan.

Orang lain juga bertanya?

"Yang jadi acuan market adalah kapan The Fed akan mulai melakukan temtrin, lalu kapan suku bunga The Fed akan dinaikkan kembali," kata dia.

Sepanjang tahun ini pun isu yang berkembang seputar kepastian pemulihan ekonomi negara Paman Sam tersebut. Hal ini akan bermuara pada respon kebijakan moneter The Fed.

Dalam hal ini Amerika Serikat tidak memiliki beban penanganan Covid-19 dari sektor kesehatan. Sebab proses vaksinasi relatif berjalan dengan baik seiring dengan pengendalian penyebaran virus.

Di kawasan Eropa, tantangan yang dihadapi masih seputar penanganan Pandemi Covid-19. Awalnya ditemukannya vaksin, Eropa dengan cepat melakukan vaksinasi secara agresif. Penyebaran virus pun dapat dikendalikan.

Sayangnya kondisi ini tidak berlangsung lama karena terjadi gelombang kedua penyebab virus. Bahkan beberapa negara terpaksa kembali menerapkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown).

"Beberapa negara di Eropa juga melakukan lockdown kembali," kata Andry.

Kondisi ini tak pelak menjadi pertanyaan baru. Akankah Eropa akan mengikuti jejak Amerika Serikat untuk mulai membuka kembali perekonomiannya agar segera pulih.

Sementara itu di kawasan Asia, salah satu negaranya tengah menghadapi tsunami penyebaran virus corona. India sebagai salah satu negara produsen vaksin tak mampu membendung penyebaran virus secara masif.

Tak hanya India, berbagai negara di kawasan Asia juga dengan dihadapkan masalah yang sama. Padahal sebelumnya telah mengklaim sebagai negara yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi global.

"Kondisi di Asia akhir-akhir ini malah gagal mengamankan peningkatan kasus covid di negara masing-masing," kata dia.

Melihat kondisi tersebut tak bisa dipungkiri berbagai tantangan yang dihadapi cukup beragam. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dihadapkan dengan menangani ekspetasi inflasi. Sedangkan negara lain berhadapan dengan penanganan virus.

Kekhawatiran utama dalam kondisi ini kata Andry terjadinya pemulihan ekonomi satu negara yang tinggi dan meninggalkan negara-negara lain, khusunya negara berkembang yang disibukkan dengan penanganan kasus Covid-19.

"Kekhawatiran utamanya adalah akan adanya kemudian divergence ya dari Economic recovery di perekonomian global nya sendiri. Kalau ada devergent kemudian pertanyaannya adalah Apakah kemudian respon kebijakannya akan berbeda-beda," tutur dia.

Akibatnya negara-negara berkembang harus siap menghadapi fase kenaikan suku bunga acuan global. Bila tidak siap, akan berdampak larinya modal asing dari negara berkembang seperti Indonesia. Sebab investor lebih memilih menanamkan modalnya di negara maju seperti Amerika Serikat.

"Tentu saja akan berdampak kepada pelarian modal dari negara berkembang sepetti Indonesia kepada negara maju seperti Amerika Serikat," kata dia mengakhiri.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global

Meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu

Jokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu

Baca Selengkapnya
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India

Namun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya