Meneropong Prospek Pasar Properti di Tahun Babi Tanah
Merdeka.com - Survei Rumah.com Property Index (rumah.com/property-index) mencatat terjadi perlambatan kenaikan harga properti dari sisi penawaran pada kuartal keempat 2018 dibandingkan dengan kuartal ketiga pada tahun yang sama. Meski demikian, pasar properti di tahun 2019 diprediksi tetap stabil.
"Rumah.com Property Price Index secara nasional meningkat sebesar 0,4 persen dibanding kuartal sama tahun sebelumnya. Namun, melambat jika dibandingkan kuartal ketiga yang mengalami kenaikan 2,3 persen. Meski demikian, perlambatan ini cukup wajar. Fokus masyarakat pada kuartal keempat adalah menghabiskan akhir tahun dan menyambut liburan, bukan mencari properti atau berinvestasi," ujar Country Manager Rumah.com, Marine Novita dikutip keterangannya di Jakarta, Selasa (22/1).
Data Rumah.com Property Index ini berdasarkan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Apa faktor yang mempengaruhi harga rumah? Evaluasi cermat terhadap nilai properti yang sebenarnya berdasarkan lokasi, ukuran, dan kondisi dibandingkan dengan harga pasar di sekitarnya sangatlah penting.
-
Kapan harga rumah dan tanah naik? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan harga rumah minimalis naik? Harganya bervariasi, mulai dari Rp300 jutaan hingga lebih dari Rp1 miliar, tergantung pada luas dan lokasi.
-
Kenapa rumah cepat terjual saat suku bunga BI rendah? Umumnya orang menjual rumah saat suku bunga Bank Indonesia (BI) mengalami penurunan. Mengingat suku bunga murah akan mempengaruhi permintaan kredit.
-
Bagaimana meningkatkan nilai rumah? Menurut Adabashi, kesan pertama sangat penting. Meningkatkan tampilan properti melalui pembaruan strategis seperti pengecatan atau renovasi membantu mempertahankan nilainya dan menarik pembeli. Menambahkan tanaman hijau, memperbaiki pencahayaan, dan menata ulang ruang tamu juga merupakan beberapa solusi cepat dan hemat biaya.
Rumah.com Property Price Index DKI Jakarta kuartal keempat 2018 mengalami kenaikan 0,1 persen (q-o-q), sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang meningkat 0,7 persen (q-o-q). Perlambatan ini menjadi indikasi harga properti hunian di Ibu Kota mendekati titik jenuh.
Menurutnya, saat ini, pasar properti di DKI Jakarta lebih banyak tersedia untuk sektor menengah ke atas, sementara permintaan lebih banyak datang dari sektor menengah dan menengah bawah. Suplai ini lebih banyak tersedia di sekitar Ibu Kota, terutama Jawa Barat yang memiliki 3 kota yang menempel langsung ke Jakarta.
"Jawa Barat, sebagai salah satu penyumbang suplai residensial terbesar, mengalami kenaikan harga sebesar 1,8 persen pada kuartal keempat dibandingkan kuartal ketiga. Kenaikan ini mengalami percepatan di mana pada kuartal ketiga hanya meningkat sebesar 1,5 persen," Marine menjelaskan.
Marine mengakui kemungkinan perlambatan berlanjut hingga pertengahan kuartal kedua tahun ini karena adanya Pemilu 2019. Namun dia juga optimistis dengan prospek kuartal ketiga dan keempat tahun depan.
"Pelaku pasar properti memang masih wait and see. Namun, apapun hasil Pemilu 2019 nanti, saya yakin pasar akan berjalan normal kembali. Sebenarnya mereka menunggu agar pasar kembali fokus, bukan menunggu siapa yang terpilih," katanya.
Pemerintah sendiri telah melakukan sejumlah kebijakan yang mendukung pertumbuhan pasar properti, terutama di sektor residensial. Salah satu yang menarik adalah pelonggaran Loan to Value (LTV). "Pelonggaran Loan to Value ini membuat pengembang bisa saja memberikan tawaran uang muka hingga serendah 0 persen, di mana tahun lalu masih sebesar 10 persen. Ini sangat baik karena sebagian besar kendala yang dialami masyarakat dalam membeli properti adalah uang muka," jelas Marine.
Di lain hal, dinamika politik di paruh pertama tahun 2019 sedikit banyak akan berdampak pada dunia properti namun kondisinya akan membaik menjelang paruh kedua. Yulius Fang dari Feng Shui Consulting Indonesia (fengshui.co.id) memprediksi bahwa kondisi pasar properti pada tahun Babi Tanah secara umum akan lebih baik dibanding kondisi di tahun sebelumnya, yakni Anjing Tanah.
"Kalau anjing tanah itu unsurnya sama-sama tanah, sementara properti juga tanah. Sehingga jadi slow down banget. Gambarannya seperti bukit. Jadi artinya properti stoknya banyak pengembangnya banyak. Sementara babi elemennya air dan tanahnya itu kecil seperti lada, yang artinya juga tanah dalam kondisi gempur siap ditanam. Tanah yang lembek ini adalah tahunnya menanam, perlu kesabaran dan kejujuran" Fang menjelaskan.
Bertolak dari penjelasan tersebut, untuk sukses di tahun Babi Tanah ini, seseorang perlu memiliki unsur air yang punya sifat likuiditas, dinamis, dan fleksibel. Sifat ini terutama harus dimiliki oleh mereka yang berbisnis di bidang properti.
"Di tahun Babi Tanah akan ada hambatan di sektor ekonomi, meski begitu karena sifatnya air itu dinamis maka dia masih bisa mengontrol. Tahun ini juga digambarkan situasi di mana dari luar terlihat stabil, lambat, santai, tetapi di dalamnya ada dinamisme pertumbuhan. Meski begitu ada pertumbuhan disertai risiko, tantangan, dan kekhawatiran," dia menambahkan.
Tanah memiliki makna positif di tahun 2019. Tanah menyerap air dan menyediakan lingkungan yang subur, yang berarti peluang baru, termasuk dalam hal keuangan. Mengadaptasi sifat air yang dinamis, Fang menyarankan agar pelaku bisnis properti bersikap fleksibel untuk bertahan menghadapi perlambatan yang mungkin akan terjadi pada paruh pertama tahun 2019 ini. Dia mengatakan bahwa peluang di paruh pertama 2019 tetap ada meski terjadi perlambatan.
"Pengembang sebaiknya terus menerapkan berbagai strategi yang berkaitan dengan kemudahan pada skema pembayaran. Misalnya bebas bayar tiga bulan. Memang harus sabar. Konsumen yang juga pelaku investor, tidak ada masalah untuk membeli di tahun Babi Tanah. Sebab tahun lalu dan tahun ini harga (properti) berada pada posisi cukup rendah dan sangat direkomendasikan kepada investor."
"Kalau di sisi end user permintaan itu tetap ada dan mereka juga cukup cerdas. Bagi konsumen dengan penghasilan tetap dan mampu membeli properti, saat ini adalah prospek yang bagus. Sebab permintaan dan suplai itu bertemu. Sehingga penentuan membeli di tahun Babi Tanah tidak terkendala untuk kelas menengah apalagi end user." Fang menuturkan.
Namun Fang mengingatkan agar di tengah semangat membeli rumah tahun ini, end user tetap berhati-hati dalam prosesnya. "Harus lebih realistis, terutama yang berprofesi sebagai wirausaha harus sesuai dengan daya beli karena potensi perambatan masih ada. Tahun Babi Tanah menurut riset akan mudah terjadi penipuan dan investasi bodong. Pastikan pikiran tetap jernih, kalau bisa beli dari developer terpercaya. Jangan lupa juga berkonsultasi dengan pakar sebelum membeli," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.
Baca SelengkapnyaRata-rata penyerapan untuk setiap perumahan adalah 13,6 unit per bulan.
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh kredit investasi (19,0%, yoy) dan kredit modal kerja (3,6 persen yoy).
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru.
Baca SelengkapnyaBerbagai kemudahan tersebut juga semakin memperkuat stimulus yang sebelumnya diberikan pemerintah seperti Down Payment nol persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar.
Baca Selengkapnya