Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panama Papers, orang AS sedikit diungkap ketimbang RI

Panama Papers, orang AS sedikit diungkap ketimbang RI Skandal Panama Papers. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Panama Papers menyeret banyak pemimpin negara, politisi terkemuka, pesohor dunia, dan bintang olahraga ternama. Efek kebocoran dokumen finansial milik Mossack Fonseca, firma hukum nunjauh di Panama itu, bahkan terasa hingga Indonesia.

Dokumen yang diungkap oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu menyebut sedikitnya 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia menjadi klien Mossack Fonseca.

Itu jumlah terbilang besar ketimbang Amerika Serikat. McClatchy, perusahaan penerbitan berbasis di Washington D.C, melaporkan sekitar 200 individu pemegang paspor AS yang terungkap dalam Panama Papers. Dari 200 orang itu hanya segelintir tokoh ternama.

Mungkinkah hanya sebesar itu pihak yang terlibat di Paman Sam? Bisa jadi bakal bertambah.

Seorang editor Süddeutsche Zeitung, media Jerman yang memimpin investigasi Panama Papers, men-twit: tunggu saja, hingga rilis data selanjutnya.

Presiden Barrack Obama juga meyakini skandal Panama Papers ini tak hanya menyerang negara lain. Sejujurnya, dia mengaku, ada banyak warga AS juga telah mengambil keuntungan dari kelonggaran pengawasan finansial di Panama.

Namun, beberapa ahli pajak mengungkapkan argumentasi mengapa masih sedikit pengusaha AS terlibat Panama Papers. Para pengusaha itu tak perlu pergi ke Panama menjalankan "bisnis licik tapi legal". Sebab, praktek itu masih diperbolehkan di sejumlah negara bagian, diantaranya, Nevada, wyoming, dan Delaware.

Di ketiga negara bagian itu, orang bisa dengan mudah dan murah mendirikan perusahaan bodong. Tak perlu aset dan dioperasikan hanya untuk menjalankan transaksi finansial atau menghindari pembayaran pajak.

"Sejumlah negara bagian masih membiarkan setiap orang mendirikan perusahaan tanpa perlu mendapatkan, bahkan informasi paling mendasar," kata Matthew Gardner, Direktur Eksekutif Institute on Taxation and Economic Policy (ITEP), seperti diberitkan International Business Times, kemarin.

Dia melanjutkan, "Ada beberapa negara bagian yang secara efektif menjadi tempat berlindung dengan cara yang sama seperti Panama lakukan."

Tax Justice Network menempatkan Amerika Serikat di peringkat tiga dalam indeks kerahasiaan keuangan atau Financial Secrecy Index 2015. Artinya, Paman Sam masih menjadi surga bagi pengemplang pajak.

Reuven S. Avi-Yonah, Direktur Program Pajak Internasional Fakultas Hukum Universitas Michigan, mengatakan, struktur legal dan finansial AS bisa menjadi dasar argumentasi mengapa hanya sedikit nama individu AS terungkap dalam Panama Papers.

Avi-Yonah merujuk pada Foreign Account Tax Compliance Act. Regulasi itu memaksa wajib pajak untuk mengungkap aset mereka di luar negeri.

Berdasarkan data terbaru Internal Revenue Service (IRS), Ditjen Pajak AS, regulasi tersebut bisa mendatangkan pemasukan sekitar USD 6,5 miliar

"Orang AS khawatir jika mencoba melakukan ini (kegiatan dalam Panama Papers) akan tertangkap."

Kendati demikian, warga AS dinilai masih akan cenderung menyimpan aset di luar negeri. Namun, tidak di negara seperti Panama. Tetapi Singapura, karena dinilai lebih aman.

Jika dokumen finansial di negara kecil ini bocor, mungkin bakal banyak nama orang Amerika yang terungkap. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

jumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.

Baca Selengkapnya
Dirjen Imigrasi Akui Ada Jutaan Data Paspor Bocor
Dirjen Imigrasi Akui Ada Jutaan Data Paspor Bocor

Silmy mengatakan, kebocoran data paspor tersebut sebetulnya terjadi pada Januari 2022.

Baca Selengkapnya
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa

Kementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.

Baca Selengkapnya
34 Juta Data Paspor Orang Indonesia Diduga Bocor dan Dijual seharga Rp 150 Juta
34 Juta Data Paspor Orang Indonesia Diduga Bocor dan Dijual seharga Rp 150 Juta

Kominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya

Baca Selengkapnya
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia

Mereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kapolri Ungkap 290 Kasus TPPO Sepanjang 2023, Naik 339 Persen Dibanding 2022
Kapolri Ungkap 290 Kasus TPPO Sepanjang 2023, Naik 339 Persen Dibanding 2022

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
4 Pelaku Pedofil dan 16 Buronan Interpol Coba Masuk Bali
4 Pelaku Pedofil dan 16 Buronan Interpol Coba Masuk Bali

Kantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.

Baca Selengkapnya
Polri Tangkap 804 Tersangka TPPO, Paling Banyak Modus PMI dan PSK
Polri Tangkap 804 Tersangka TPPO, Paling Banyak Modus PMI dan PSK

Untuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas

WNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Selengkapnya
Selundupkan 12 Paspor, Dua WN Malaysia Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta
Selundupkan 12 Paspor, Dua WN Malaysia Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Pelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.

Baca Selengkapnya
Hotel di Jaksel Digerebek Petugas Imigrasi, Delapan WNA Pembuat Dolar AS Palsu Ditangkap
Hotel di Jaksel Digerebek Petugas Imigrasi, Delapan WNA Pembuat Dolar AS Palsu Ditangkap

Apabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.

Baca Selengkapnya
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Peringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand

Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.

Baca Selengkapnya