Panama Papers, orang AS sedikit diungkap ketimbang RI
Merdeka.com - Panama Papers menyeret banyak pemimpin negara, politisi terkemuka, pesohor dunia, dan bintang olahraga ternama. Efek kebocoran dokumen finansial milik Mossack Fonseca, firma hukum nunjauh di Panama itu, bahkan terasa hingga Indonesia.
Dokumen yang diungkap oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu menyebut sedikitnya 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia menjadi klien Mossack Fonseca.
Itu jumlah terbilang besar ketimbang Amerika Serikat. McClatchy, perusahaan penerbitan berbasis di Washington D.C, melaporkan sekitar 200 individu pemegang paspor AS yang terungkap dalam Panama Papers. Dari 200 orang itu hanya segelintir tokoh ternama.
-
Dimana paspor ditunjukkan? Paspor harus ditunjukkan kepada petugas imigrasi saat memasuki atau meninggalkan suatu negara.
-
Apa saja jenis-jenis paspor? Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada warganya sebagai bukti identitas dan izin perjalanan ke luar negeri. Namun, setiap paspor yang dikeluarkan memiliki kegunaannya sendiri-sendiri, dan tidak selalu sama. Apa saja jenis-jenis paspor tersebut?
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana bentuk paspor berkembang? Dokumen perjalanan terus berkembang, di anak benua India pada masa Kaisar Mughal dan penguasa daerah di India, mereka mengeluarkan ‘Sanad’ atau surat keselamatan untuk para pelancong, pedagang, peziarah, dan diplomat, untuk menjamin perjalanan mereka yang aman dan mendorong perdagangan serta pertukaran budaya.
-
Siapa yang baru saja mendapatkan kewarganegaraan Indonesia? Pemerintah Indonesia mempercepat proses pemberian kewarganegaraan bagi dua calon pemain Timnas Indonesia, yaitu Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Mungkinkah hanya sebesar itu pihak yang terlibat di Paman Sam? Bisa jadi bakal bertambah.
Seorang editor Süddeutsche Zeitung, media Jerman yang memimpin investigasi Panama Papers, men-twit: tunggu saja, hingga rilis data selanjutnya.
Presiden Barrack Obama juga meyakini skandal Panama Papers ini tak hanya menyerang negara lain. Sejujurnya, dia mengaku, ada banyak warga AS juga telah mengambil keuntungan dari kelonggaran pengawasan finansial di Panama.
Namun, beberapa ahli pajak mengungkapkan argumentasi mengapa masih sedikit pengusaha AS terlibat Panama Papers. Para pengusaha itu tak perlu pergi ke Panama menjalankan "bisnis licik tapi legal". Sebab, praktek itu masih diperbolehkan di sejumlah negara bagian, diantaranya, Nevada, wyoming, dan Delaware.
Di ketiga negara bagian itu, orang bisa dengan mudah dan murah mendirikan perusahaan bodong. Tak perlu aset dan dioperasikan hanya untuk menjalankan transaksi finansial atau menghindari pembayaran pajak.
"Sejumlah negara bagian masih membiarkan setiap orang mendirikan perusahaan tanpa perlu mendapatkan, bahkan informasi paling mendasar," kata Matthew Gardner, Direktur Eksekutif Institute on Taxation and Economic Policy (ITEP), seperti diberitkan International Business Times, kemarin.
Dia melanjutkan, "Ada beberapa negara bagian yang secara efektif menjadi tempat berlindung dengan cara yang sama seperti Panama lakukan."
Tax Justice Network menempatkan Amerika Serikat di peringkat tiga dalam indeks kerahasiaan keuangan atau Financial Secrecy Index 2015. Artinya, Paman Sam masih menjadi surga bagi pengemplang pajak.
Reuven S. Avi-Yonah, Direktur Program Pajak Internasional Fakultas Hukum Universitas Michigan, mengatakan, struktur legal dan finansial AS bisa menjadi dasar argumentasi mengapa hanya sedikit nama individu AS terungkap dalam Panama Papers.
Avi-Yonah merujuk pada Foreign Account Tax Compliance Act. Regulasi itu memaksa wajib pajak untuk mengungkap aset mereka di luar negeri.
Berdasarkan data terbaru Internal Revenue Service (IRS), Ditjen Pajak AS, regulasi tersebut bisa mendatangkan pemasukan sekitar USD 6,5 miliar
"Orang AS khawatir jika mencoba melakukan ini (kegiatan dalam Panama Papers) akan tertangkap."
Kendati demikian, warga AS dinilai masih akan cenderung menyimpan aset di luar negeri. Namun, tidak di negara seperti Panama. Tetapi Singapura, karena dinilai lebih aman.
Jika dokumen finansial di negara kecil ini bocor, mungkin bakal banyak nama orang Amerika yang terungkap. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
jumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.
Baca SelengkapnyaSilmy mengatakan, kebocoran data paspor tersebut sebetulnya terjadi pada Januari 2022.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaKominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaMereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca SelengkapnyaWNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca Selengkapnya