Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Inflasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal Inflasi, Penyebab dan Cara Mengatasinya Supermarket. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Akhir-akhir ini istilah inflasi kian ramai di perbincangkan semua lapisan masyarakat. Sebab, memberikan dampak nyata kepada para konsumen dan pelaku usaha dalam menjalankan perekonomian sehari-hari.

Lantas apa itu inflasi?

Melansir dari laman bca.co.id, Selasa (23/8), inflasi adalah kondisi yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan, deflasi adalah penurunan harga barang maupun jasa secara umum dan terus menerus.

"Permintaan dan penawaran sebuah barang pun tidak seimbang sehingga harga menjadi lebih tinggi," tulis BCA.

Meski begitu, kenaikan satu atau dua jenis barang saja belum bisa disebut sebagai inflasi. Perhitungan inflasi harus dilakukan dengan terukur dalam skala yang lebih luas.

Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan pihak yang akan melakukan perhitungan inflasi. Perhitungan tersebut akan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang didapat melalui Survei Biaya Hidup (SBH).

Survei tersebut dilakukan secara rutin mulai dari skala terkecil di daerah hingga ke tingkat nasional. Indeks ini akan menggunakan tujuh kelompok pengeluaran sebagai berikut:

- Bahan makanan

- Makanan jadi, minuman, dan tembakau

- Perumahan

- Sandang

- Kesehatan

- Pendidikan dan olahraga

- Transportasi dan komunikasi

Penyebab Inflasi

Inflasi bisa terjadi karena banyak faktor. Berikut penyebab inflasi yang bisa muncul dalam sebuah negara:

1. Jumlah permintaan yang meningkat

Inflasi sangat erat kaitannya dengan permintaan dan penawaran. Permintaan yang meningkat secara drastis ini pun bisa jadi karena stok terbatas sehingga barang tersebut menjadi langka.

Selain itu, keterlibatan para spekulan yang menimbun barang juga bisa memicu inflasi. Hal ini karena jumlah produk yang tersedia menjadi sangat sedikit di pasaran.

2. Banyaknya jumlah uang yang beredar

Dalam strategi finansial, pemerintah bisa saja mencetak uang baru sehingga jumlahnya menjadi lebih banyak. Langkah ini diambil untuk menutupi defisit anggaran sekaligus memutar roda perekonomian lebih cepat. Pasalnya, jumlah uang yang lebih banyak mendorong konsumsi masyarakat jadi lebih tinggi juga.

"Sayangnya, kondisi ini membuat harga barang dan jasa juga menjadi ikut naik. Makin banyak uang baru yang dicetak untuk menutupi defisit ini, makin tinggi juga harga kebutuhan pokok yang akan naik," kata BCA.

3. Biaya produksi yang meningkat

Kenaikan harga barang juga bisa terjadi akibat biaya produksi yang meningkat. Biaya produksi ini meliputi bahan baku, upah pekerja, dan juga ongkos distribusi.

Peningkatan biaya produksi yang paling sering dialami adalah kelangkaan bahan baku di pasaran. Kondisi peningkatan biaya produksi ini paling sering terjadi di negara berkembang. Pasalnya, masih ada bahan baku yang belum bisa diproduksi sendiri sehingga harus melakukan impor dari negara lain.

Cara Mengatasi Inflasi

Setelah mengetahui penyebabnya, kita juga punya peran penting dalam mengatasi inflasi, loh. Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan:

1. Menghindari sikap konsumtif

Menekan inflasi bisa dilakukan dengan pola hidup hemat. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan atur juga jumlah pembeliannya.

"Hindari pembelian berlebih yang membuat kondisi barang di pasar menjadi minim, khususnya untuk barang kebutuhan pokok," ucap BCA.

2. Mencari produk substitusi

Barang substitusi merupakan barang pengganti yang memiliki sifat dan fungsi yang mirip dengan barang utamanya. Memanfaatkan barang pengganti ini membuat permintaan akan sebuah barang menjadi menurun sehingga harganya bisa tetap normal.

3. Mulai menabung

Memanfaatkan produk perbankan akan mengamankan keuangan yang dimiliki. Mulai menabung secara rutin dengan menggunakan jenis tabungan berjangka. Jika memang memiliki dana lebih, tidak ada salahnya membuka rekening deposito.

4. Berinvestasi

Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melawan inflasi sekaligus mengelola kekayaan dengan tepat. Kamu bisa memulai investasi reksadana dan obligasi. Dua jenis investasi ini tergolong cukup aman untuk para pemula.

5. Memberdayakan UMKM

UMKM memiliki peran yang sangat besar untuk pemutaran roda perekonomian. Untuk itu, memberdayakan UMKM perlu dilakukan. Mulailah berbelanja di warung, toko, atau minimarket yang ada di sekitar rumah, dan produk-produk lokal lainnya.

"Terlebih, banyak produk lokal dengan harga terjangkau yang bisa menjadi pilihan," tutup BCA.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor
Catat! Ini Pentingnya Inflasi untuk Para Investor

Apa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?

Baca Selengkapnya
6 Cara Mengatasi Inflasi dan Penjelasannya, Perlu Diketahui
6 Cara Mengatasi Inflasi dan Penjelasannya, Perlu Diketahui

Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini

Banyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bupati Paham Inflasi: Ada yang Saya Tanya Tidak Bisa Jawab
Jokowi Minta Bupati Paham Inflasi: Ada yang Saya Tanya Tidak Bisa Jawab

inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen

Angka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik
Sri Mulyani Wanti-Wanti Masyarakat Menengah ke Bawah, Daya Beli Bakal Turun Imbas Harga Pangan Naik

Inflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.

Baca Selengkapnya
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024

Inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin
Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin

Masyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut
Kondisi Ekonomi Indonesia Terkini: Daya Beli Kelas Menengah Turun dan PHK Massal Berlanjut

Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.

Baca Selengkapnya
Agar Daya Beli Masyarakat Tak Makin Lemah, Kadin Minta Ini ke Pemerintah
Agar Daya Beli Masyarakat Tak Makin Lemah, Kadin Minta Ini ke Pemerintah

Laju inflasi masih terjaga, hanya saja tren deflasi akan mengganggu daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024

Emas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Baca Selengkapnya