Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Literasi Keuangan yang Terus Didorong OJK untuk Ditingkatkan

Mengenal Literasi Keuangan yang Terus Didorong OJK untuk Ditingkatkan OJK. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Dewan Komisaris OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mendorong agar para santri terus meningkatkan literasi dan inklusivitas keuangan. Imbauan ini dia sampaikan di hadapan para santri di Yogyakarta, bertepatan dengan hari santri nasional.

Dalam sambutannya, Friderica menyampaikan bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia sekitar 38 persen, sementara inklusinya 76 persen. Terjadi ketimpangan antara literasi dengan inklusivitas. Sederhananya, literasi keuangan adalah seseorang yang ‘melek’ dan paham tentang keuangan, sedangkan inklusivitas adalah seseorang yang memiliki akses terhadap jasa keuangan.

Dari persentase tersebut, Friderica menilai santri memiliki peran penting untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan secara nasional. Santri, kata Friderica, dapat mengoptimalkan literasi keuangan syariah.

"Kita ingin meningkatkan (santri) untuk bisa belajar lebih lanjut tentang keuangan syariah, memahami supaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah," ucap Friderica, Sabtu (22/10).

Friderica kemudian merujuk pernyataan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang pernah mengatakan bahwa pondok pesantren merupakan garda terdepan dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Dari pernyataan tersebut, Friderica menuturkan bahwa pondok Pesantren harus memiliki peran bukan hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui pengenalan dan pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan syariah.

"Produk dan layanan jasa keuangan syariah dapat menjadi solusi dalam mendukung aktivitas transaksi keuangan di sekitar pondok pesantren," ungkapnya.

Tahap Harus Dilakukan Pesantren

Secara terpisah, dalam perayaan hari santri nasional, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan ada tiga peran penting dilakukan oleh pondok pesantren.

Pertama adalah semangat hubbul waton minal iman atau mencintai Tanah Air yang dianggap sebagian daripada iman.

Kemudian yang kedua, lanjut Ma'ruf,santri memegang teguh hifzul misah atau menjaga kesepakatan. Terbentuknya NKRI, Pancasila, adalah merupakan kesepakatan yang disebut Kesepakatan Nasional.

"Kalau santri mengatakan NKRI harga mati, itu artinya memegang teguh kesepakatan nasional, hifzul misah. Karena itu kita menolak segala bentuk ideologi lain, bentuk negara yang lain, karena apa, karena itu menyalahi kesepakatan," ujarnya.

Adapun yang ketiga adalah semangat imaratul ardi atau membangun dan memakmurkan bumi. Tuhan sendiri telah mengatakan bahwa telah menciptakan manusia dengan tanggung jawab memakmurkan bumi.

"Karena itu kaum santri dituntut untuk memperbanyak sebab-sebab imarah, asbabul imarah yaitu melalui pengembangan ekonomi, melalui masalah pengembangan di pertanian, perkebunan, pertambangan, perindustrian," ujarnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Baca Selengkapnya
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang

OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.

Baca Selengkapnya
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki

Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan

Pihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.

Baca Selengkapnya
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi

indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.

Baca Selengkapnya
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia

OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya

Tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol

Pesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.

Baca Selengkapnya
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan dan Tingkatkan Pelindungan Konsumen
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan dan Tingkatkan Pelindungan Konsumen

OJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan pelindungan konsumen.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Pelaku Industri Dorong Fintech Semakin Inklusi dan Dekat dengan Masyarakat
Begini Cara Pelaku Industri Dorong Fintech Semakin Inklusi dan Dekat dengan Masyarakat

Program ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.

Baca Selengkapnya