Menghitung biaya yang harus dikeluarkan negara untuk produksi minyak
Merdeka.com - Semua pengusaha dan negara yang mengandalkan sektor migas saat ini menderita karena rendahnya harga minyak dunia. Namun, ada beberapa negara yang paling tersiksa karena tingginya harga produksi minyak.
Inggris misalnya, negara ini menghabiskan USD 52,50 untuk menghasilkan minyak satu barel. Sedangkan harga diperdagangkan saat ini hanya berkisar USD 42 per barel. Kemudian Brazil, negara ini menghabiskan biaya USD 49 untuk menghasilkan satu barel minyak. Kemudian Kanda yang menelan biaya USD 41 untuk menghasilkan satu barel minyak
Amerika Serikat menghabiskan biaya USD 36 untuk menghasilkan satu barel minyak, dan angka ini masih berada di bawah harga perdagangan. semua data ini didapat dari data Rystad Energy UCube yang dilansir merdeka.com dari CNN, Kamis (26/11).
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Apa asal usul minyak bumi? Minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Bagaimana minyak bumi terbentuk? Akhirnya, setelah jutaan tahun berada dalam lingkungan yang bertekanan tinggi dan rendah oksigen, ganggang dan plankton mengalami perubahan wujud menjadi cairan minyak hitam yang lengket.
Merosotnya harga minyak dunia sudah pasti menyulitkan banyak negara, terutama dengan biaya produksi yang lebih tinggi dari harga jual. Bukan rahasia lagi banyak perusahaan raksasa dunia melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah pegawai.
Di sisi lain, Arab Saudi dan Kuwait bisa menghasilkan satu barel minyak dengan biaya kurang dari USD 10. Irak dapat menghasilkan minyak dengan biaya USD 10,70 dan ini masih jauh di bawah harga jual.
Kepala analis Rystad, Per Magnus Nysveen mengatakan, perbedaan biaya produksi minyak menggambarkan bagaimana negara Teluk berada dalam posisi yang jauh lebih kuat meski harga minyak dunia rendah.
Harga minyak dunia sudah anjlok sejak pertengahan 2014 silam dari sebelumnya mencapai USD 100 per barel. Penurunan terjadi setelah OPEC dan negara penghasil minyak lainnya memutuskan untuk terus memompa minyak ke pasar global meski terjadi penurunan permintaan.
Para pengamat mengatakan, langkah OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi ini dirancang untuk menekan produsen lain seperti Amerika Serikat agar mengurangi produksi. Arab Saudi menargetkan untuk kembali merebut pasar minyak global.
Kebijakan Arab Saudi dan OPEC menyebabkan kesulitan di negara kecil penghasil minyak. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan sebagian negara di Timur Tengah termasuk Arab Saudi, Oman dan Bahrain akan kehabisan uang dalam waktu lima tahun ke depan jika harga minyak masih bertahan di kisaran USD 50 per barel.
"Eksportir minyak perlu menyesuaikan pengeluaran dan pendapatan untuk memastikan kesinambungan fiskal," tulis IMF. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca Selengkapnya