Mengintip persiapan Sharp hadapi revolusi industri ke-4
Merdeka.com - PT Sharp Electronics Indonesia tengah menyiapkan diri untuk memasuki era industri 4.0 atau revolusi industri ke-4. Salah satu hal yang tengah menjadi bahan pertimbangan di internal perusahaan adalah terkait dampak digitalisasi industri bagi tenaga kerja.
Domestic National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo mengatakan, pihaknya tengah melakukan kombinasi tenaga mesin dengan manusia. Hal ini sebagai upaya agar jangan sampai digitalisasi justru menggerus keberadaan tenaga kerja.
"Tapi (jenis pekerjaan) yang berisiko, yang berkaitan dengan keselamatan tenaga kerja kita ganti dengan mesin. Karena kita kerja 24 jam, kalau pakai orang bisa dibayangkan. Apalagi terpapar dengan limbah beracun, panas, terbentur," jelas dia di Jakarta, Kamis (3/5).
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Apa yang terjadi pada karyawan di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
-
Apa keterampilan yang dianggap penting oleh perusahaan di Indonesia? Menariknya adalah sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.
-
Mengapa AI penting bagi pelaku usaha? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Perusahaan juga terus melakukan studi mengenai tenaga kerja yang bisa dialihkan. Namun demikian, masih banyak bidang yang membutuhkan tenaga kerja manusia.
"Masih banyak, seperti distribusi. Itu tidak bisa pakai mesin," tutup Andri.
Untuk memasuki revolusi industri 4.0, perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Adapun caranya melalui reskilling, dan berbagai pelatihan.
"Dan Siemens mempunyai pusat vokasi terbesar dan terbaik. Siemens sudah melakukan pelatihan di lebih 20 negara di dunia," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat bertemu dengan anggota komisaris Siemens AG.
Airlangga mengatakan, Jerman merupakan kiblatnya industri 4.0. Karena itu, untuk memantapkan revolusi industri keempat di Tanah Air, Indonesia perlu banyak belajar dari Jerman. Terutama soal pelatihan SDM. "Untuk memantapkan industri 4.0, vokasi dan training sangat diperlukan untuk mempersiapkan SDM-nya," tutur dia.
Dalam pertemuan itu, Airlangga kembali menegaskan bahwa revolusi industri 4.0 bukan pergantian tenaga kerja, namun pergantian pekerjaan. Di belakang robot tetap ada tenaga kerja, sehingga dibutuhkan training dan reskilling bagi para generasi muda untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini.
Dia mencontohkan yang terjadi di Tanah Air, pada era digitalisasi ini bermunculan transportasi online seperti Go-Jek, Grab. Lalu tumbuhnya e-commerce dan lainnya justru malah menambah lapangan pekerjaan.
"Jadi industri 4.0 adalah tantangan yang sangat baik bagi Indonesia. Industri 4.0 akan menjadi lebih efektif, produktif dan dapat bersaing di dunia," ucapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaKebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.
Baca SelengkapnyaAnwar Sanusi menegaskan Perencana Kemnaker juga harus memahami perubahan siklus kebijakan publik di era digital.
Baca SelengkapnyaHal ini mendorong perusahaan untuk mencari berbagai strategi untuk mengamankan pasar dan posisinya.
Baca SelengkapnyaSaat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaAl khususnya Generative Al (Gen Al) membuka peluang besar bagi dunia bisnis.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaRiset ini mendapati bahwa ada tiga level kesiapan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca Selengkapnya100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.
Baca Selengkapnya