Mengintip untung rugi kehadiran PLTU Mulut Tambang
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggadang-gadangkan bakal membangun sejumlah pembangkit berkapasitas total 35.000 megawatt (MW) dalam masa jabatannya. Salah satu pembangkit yang tengah digenjot pembangunannya ialah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang.
Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia memang menilai guna mengantisipasi kekurangan pasokan minyak untuk pembangkit listrik, pemerintah harus secepatnya mengalihkan bahan bakar produksi listrik pada batu bara. Caranya dengan memperbanyak PLTU Mulut Tambang.
"Kebijakan tersebut harus diikuti dengan peningkatan batu bara nasional. Saat ini di dalam negeri punya cadangan 28 miliar ton," ujar Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia Irwandi Arif di Hotel Sultan, Jakarta.
-
Kenapa Pertamina menyiapkan stok minyak mentah? Di sektor pengolahan, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah dengan volume 25,5 hari dan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barrel per hari.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Mengapa Pertamina memastikan ketersediaan BBM dan LPG? 'Tentu saja Pertamina sebagai perusahaan energi wajib mendukung kegiatan tahunan ini untuk tentu saja kelancaran mobilitas masyarakat,' jelasnya saat mengunjungi SPBU Bandung pada Rabu 3 April 2024.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Dia menegaskan batu bara harus jadi energi, bukan hanya komoditas, hal ini bisa mendukung peningkatkan rasio elektrifikasi.
Pemerintah sendiri mengandalkan perusahaan listrik swasta nasional untuk kelancaran megaproyek pembangkit 35.000 MW. Pihak swasta nasional akan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk kelancaran proyek ketenagalistrikan.
"Bisnis listrik itu konservatif tapi (nilainya) sangat besar. Makanya kita buka untuk asing, tapi nasional akan dikedepankan dan diprioritaskan untuk program ini. Pokoknya kebutuhan listrik harus kita penuhi secepat-cepatnya," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (12/3).
JK sapaan akrabnya, mengaku membutuhkan peran swasta nasional untuk memenuhi kebutuhan listrik yang tiap tahun mengalami peningkatan. Diperkirakan, kebutuhan listrik nasional pada 2025 mencapai 100.000 megawatt (MW).
"10 tahun lalu kebutuhan listrik kita hanya 25 Gigawatt (Gw). Karena pertumbuhan ekonomi berkembang, maka (kebutuhan) listrik juga akan meningkat. Makanya kita harus mendorong (pasokan) listrik," kata dia.
Lalu apa sebetulnya untung dan rugi dari kehadiran PLTU Mulut Tambang ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Buka lapangan kerja
Direktur Strategis PT ABM Investama Yovie Priadi mengatakan dengan adanya PLTU tersebut juga mampu meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Salah satunya yakni membuka lapangan kerja baru."Kalau dilihat dari tenaga kerja keseluruhannya dari tambang yang harus jalan itu sekitar 1.500 orang. Itu untuk tambangnya saja. Di sisi pembangkit listrik ada tahap konstruksi itu sekitar 500-1.000 orang. Di bagian operasi butuh 500 orang. Jadi cukup banyak," ujar Yovie dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan merdeka.com, RRI, IJTI, dan IKN di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).
Selamatkan hutan
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan kehadiran PLTU tersebut mampu memperkecil kebutuhan penggunaan lahan kehutanan. Pasalnya, pembangkit dibangun di lokasi pertambangan."Kalau di konteks ini, buat kehutanan, akan lebih baik. Karena kan penggunaan lahannya lebih sedikit," ujar Siti dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan merdeka.com, RRI, IJTI, dan IKN di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).
Tarif listrik lebih murah
Dewan Penasehat Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Herman Darnel Ibrahim menuturkan dengan dibangunnya PLTU Mulut Tambang mampu menurunkan tarif listrik nasional."Kalau listrik kita murah dari PLTU mulut tambang, seluruh nasional bisa ikut menikmati. Biaya pokok listrik turun," ujar Herman dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan merdeka.com, RRI, IJTI, dan IKN di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga mampu menurunkan subsidi energi dengan meningkatnya pembangunan PLTU Mulut Tambang ini. "Pada level sekarang sebenarnya, kalau pemerintah punya PLTU mulut tambang, pemerintah tidak perlu menaikkan (tarif listrik)," ucapnya.Penurunan tarif listrik, tambah Herman, dilatarbelakangi turunnya biaya produksi yang ditanggung PT PLN (Persero). "Kalau biaya produksi turun maka secara tidak langsung mampu dinikmati seluruh nasional," tuturnya."Kalau PLN biaya pokoknya murah akan lebih baik dalam membangun infrastruktur, pelayanan membaik, jarang padam," tandas mantan Dirut PT PLN tersebut.
Cadangan energi batu bara terancam habis
Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengkritik rencana bahan baku pembangkit 35.000 MW yang didominasi batu bara. Pasalnya, konsumsi batu bara terancam membengkak.Di mana, untuk lima tahun ke depan saja, konsumsi batu bara untuk pembangkit listrik diperkirakan sudah mencapai 280 juta ton. Angka itu belum termasuk untuk konsumsi megaproyek ambisi Presiden Joko Widodo ini.Menurut Ketua APBI Bob Kamandanu, rencana pemerintah membangun 22.000 MW pembangkit berbahan baku batu bara terlalu berlebihan. "Dari 35 ribu MW itu 22 ribu MW dari batu bara, itu pun kebanyakan," terangnya di Jakarta, Selasa (10/3).
Baca juga:PLTU Mulut Tambang solusi turunkan tarif listrikTarik minat investor, pemerintah diminta petakan konsumen listrikPLTU Mulut Tambang diklaim selamatkan hutan nasionalPengusaha nilai PLTU Mulut Tambang buka lapangan kerja baruMegaproyek listrik 35.000 MW Jokowi mustahil terealisasi cepatKapasitas listrik di Indonesia jauh di bawah China (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaSikap tergesa-gesa pemerintah melakukan pensiun dini operasional PLTU Cirebon-1 berpotensi menimbulkan malapetaka bagi masyarakat kelas menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk menyuntik mati PLTU Cirebon-1 juga harus dipastikan tidak melanggar peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPLTU Batu Bara berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga tanpa PLTU, dapat menekan biaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca Selengkapnya