Menguak Alasan Ekonomi Bali Bisa Tumbuh di Atas Rata-Rata
Merdeka.com - Bali selama ini dikenal sebagai surga dari Indonesia. Destinasi wisata yang cantik dengan fasilitas yang lengkap membuat wisatawan yang datang merasa betah, rela merogoh kocek berapapun demi bisa berlibur nyaman di Pulau Dewata ini.
Pertumbuhan ekonomi Bali tercatat mencapai 5,80 persen di semester 1-2019. Meski melambat 0,02 persen, namun angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Tentunya, pariwisata turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi ini.
Direktur Retail Bank Mandiri, Donsuwan menyebutkan, Bali memanfaatkan destinasi wisatanya untuk bisnis turunan yang lain. Dia mencontohkan harga minuman di Bali yang jauh berbeda dari daerah lain.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa okupansi hotel di Bali diprediksi tinggi? Tingkat okupansi Hotel jaringan HIG diprediksi tertinggi di region Bali dimana Bali menjadi destinasi pilihan wisatawan menghabiskan Libur panjang Idul Fitri 1445H.
-
Bagaimana Pelindo membantu mengembangkan pariwisata Bali? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia, kemudian menyambangi Desa Penglipuran, desa binaan Pelindo yang pada bulan Oktober lalu mendapat penghargaan pariwisata berkelanjutan dan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik dunia versi The United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
"Di Jakarta kita biasa beli es kelapa Rp 10.000 dapat, di Bali? Nggak mungkin, pasti sekitaran Rp 50.000. Tapi pembelinya nggak protes, karena memang ini daerah wisata. Jadi marginnya ini luar biasa, potensi pariwisata ini memang besar," ujarnya di Bali, Kamis (12/9/).
Alasan lainnya ialah pemanfaatan lahan masyarakat adat untuk berbisnis. Contohnya, Desa Kutuh. Alih-alih mencari lahan atau membelinya, pemerintah desa mengajak masyarakatnya untuk berbisnis dan memajukan ekonomi desa.
"Wisata Paragliding milik Desa Kutuh ini tanpa modal uang. Lahan milik masyarakat adat, parasutnya juga, kita tinggal buat pelatihan dan menawarkannya ke wisatawan," ungkap Kepala Desa Adat Kutuh, I Made Wenda.
Wena menyebutkan dari 80 hektare lahan masyarakat adat, 15 hektare telah digunakan untuk aktivitas ekonomi. Keuntungan dari bisnisnya nanti akan disetor ke lembaga perkreditan desa (LPD). Dananya akan digunakan untuk membiayai kegiatan adat dan ritual keagamaan di desa.
"Per tahun saja, desa ini mengeluarkan uang Rp 3 miliar untuk ritual keagamaan. Dananya tidak minta ke pemerintah, karena memang tidak disediakan. Gimana caranya kita bisa gelar ritual keagamaan, ya, kita manfaatkan desa untuk berbisnis," ujar I Made Wena.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini kendati kunjungan wisatawannya belum balik 100 persen seperti situasi normal perekonomian Bali sudah mencapai 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaInternational Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca Selengkapnya