Menguak strategi BTN pacu peningkatan aset hingga Rp 500 triliun
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berharap aset perusahaan dapat tumbuh menjadi sekitar Rp 500 triliun dalam beberapa tahun mendatang, seiring berbagai strategi yang dilakukan.
Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan, pihaknya ke depan akan lebih ekspasif lagi, di mana ada beberapa model yang nantinya bisa digunakan pada saatnya dibutuhkan seperti penerbitan subdebt atau right issue.
"Kami akan lebih ekspansif lagi dan optimis tumbuh berkelanjutan seperti rekam jejak tiga tahun ke belakang yang selalu berada di atas rata-rata industri nasional," katanya di Jakarta, Rabu (7/2).
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa fokus utama BRI saat ini? 'Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,' imbuh Sunarso.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
-
Apa bentuk dukungan Bank Jatim dalam Misi Dagang Bengkulu? Bentuk support bankjatim dalam kegiatan misi dagang ini dengan mengikutsertakan tiga UMKM binaannya demi memperluas pasar. Ketiga UMKM tersebut yaitu Rotanku dan Prama Art (dari Surabaya), Serta Rumah Kinasih (dari Blitar)
-
Bagaimana BRI meningkatkan layanannya? BRI memperoleh peringkat pertama dalam kategori Performa Terbaik Mobile Banking Bank untuk BRImo dan Performa Terbaik Chatbot Bank untuk Sabrina.
Meski demikian menurut Maryono, langkah tersebut tentunya harus mendapatkan izin dari pemerintah. Adapun pada tahun ini pertumbuhan bisnis Bank BTN diharapkan tetap ekspansif dan berkelanjutan serta berada di atas rata-rata industri nasional.
"Rekam jejak pertumbuhan bisnis BTN dapat terjaga secara berkelanjutan dalam tiga tahun ke belakang dan ini akan kita lanjutkan agar tetap terjaga pada bisnis tahun 2018," ujar Maryono.
Dijelaskan, pada tahun ini Bank BTN akan fokus pada tahapan transformasi digital banking yang masuk pada tahapan kedua transformasi yang sedang dilakukan. Strategi tersebut menjadi momentum penting bagi perseroan, karena itu pada 2018 seluruh infrastruktur pendukung transformasi digital banking diharapkan dapat diimplementasikan untuk melayani masyarakat secara mudah dan cepat.
"Akan ada banyak inovasi produk dan layanan berbasis digital yang siap dipasarkan pada tahun ini," terang Maryono.
Meski demikian, Maryono tetap menjamin ekspansi yang bakal terjadi tetap mengarah pada pemenuhan program satu juta rumah. "Kami akan tetap berusaha menjadi pemeran utama dalam mendukung program satu juta rumah yang diinisiasi Bapak Presiden RI, Joko Widodo," paparnya.
Maryono menambahkan dengan visi dan misi baru Bank BTN akan menjadi lebih fokus dalam memberikan dukungan tersebut, termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan jasa keuangan keluarga.
"Periode tahun kedua digital banking ini merupakan suatu momentum bagaimana Bank BTN bisa berbuat lebih besar lagi dengan munculnya banyak produk baru yang akan dikeluarkan seperti kartu e-money, kartu kredit dan juga QR Payment, di mana produk-produk tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat zaman sekarang," urainya.
Lahirnya produk-produk baru itu tambah Maryono, tentunya akan berdampak pada meningkatnya perolehan fee base income perseroan, di mana pada tahun ini Bank BTN menargetkan pertumbuhan fee based ini meningkat sekitar 30 persen. Di sisi lain, pada tahun ini Bank BTN juga akan menambah jumlah kantor cabang untuk memaksimalkan potensi sektor perumahan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Penambahan kantor cabang bisa dilakukan dengan meningkatkan status kantor cabang pembantu dan kantor kas. Jadi tidak harus membuka kantor baru yang berbiaya tinggi," tukasnya.
Sementara itu Direktur BBTN, Adi Setianto mengungkapkan dalam mendukung transformasi digital banking tahap kedua, pihaknya sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung dengan menciptakan platform baru, di mana nantinya akan menunjang kebutuhan Bank BTN dalam menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan pengajuan izin lisensi penerbitan kartu e-money, kartu kredit dan QR payment ke Bank Indonesia. Diharapkan tahun ini ketiga produk baru tersebut bisa diluncurkan, sehingga nantinya Bank BTN akan dapat menerbitkan kartu tersebut sendiri," terangnya.
Adi menjelaskan untuk membangun infrastruktur IT pihaknya melakukan sinergi dengan BUMN, sehingga tidak mengeluarkan biaya investasi sendiri berupa belanja modal (capital expenditure), melainkan hanya biaya operasional (operational expenditure) sehingga menjadi lebih efisien.
"Pengeluaran maintanance IT kami sesuai dengan kebutuhan saja, sehingga tidak perlu banyak mengeluarkan dana investasi. Seperti data center BTN yang juga menggandeng salah satu BUMN," jelasnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi era financial technology (fintech), Adi mengaku BTN akan melakukan kerja sama dengan startup lokal untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perseroan. "Bahkan BTN rencananya akan menggelar kompetisi antar startup untuk menciptakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan perseroan," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
layanan BTN Prospera untuk nasabah segmen Emerging Affluent, yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah terus berkembang di Aceh dengan melakukan berbagai ekspansi.
Baca SelengkapnyaDari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaBank BTN terus melakukan elaborasi bisnis pembiayaan, yang sebelumnya hanya fokus pada pembiayaan rumah pertama.
Baca SelengkapnyaTarget KPR FLPP sebanyak 800.000 unit rumah diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaBTN menargetkan dapat mencapai perolehan CASA Rp200 triliun atau menempati porsi 53 persen dari total simpanan di Bank BTN pada akhir 2023.
Baca SelengkapnyaAlokasi uang tunai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRelasi ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BTN meluncurkan KPR BTN Prioritas yang mana pada produk terbaru tersebut ditujukan untuk segmen nasabah prioritas dengan nilai lebih dari Rp750 juta.
Baca SelengkapnyaRelokasi KC Cirebon merupakan bentuk keseriusan BTN dalam meningkatkan kualitas dan layanan perbankan kepada nasabah.
Baca Selengkapnya