Mengulas kinerja Rupiah dan Ringgit Malaysia jadi terburuk sejagat
Merdeka.com - Pergerakan nilai tukar Rupiah dan Ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika (USD) dinobatkan sebagai yang terburuk sedunia. Nilai tukar kedua mata uang ini jatuh ke titik terendah sejak 1998 silam, atau krisis keuangan melanda Asia.
Anjloknya nilai tukar Rupiah dan Ringgit Malaysia dipicu kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika atau The Fed akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir. Hal ini kemudian memicu aliran dana keluar atau capital outflow secara besar-besaran dari pasar negara berkembang, termasuk Asia.
Namun demikian, pertemuan The Fed pada 16 dan 17 September lalu mengejutkan pasar dan The Fed ternyata tidak mengubah suku bunga acuan mereka. Banyak analis memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed akan dilakukan pada tahun depan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
Apakah keputusan The Fed ini membantu Rupiah dan Ringgit keluar dari keterpurukan?
Dilansir dari CNBC, nilai tukar Ringgit Malaysia anjlok 28 persen dari awal tahun hingga September. Setelah keputusan The Fed, Ringgit kembali membaik dan naik 7 persen hingga saat ini. Tak jauh berbeda dari Ringgit, Rupiah juga anjlok hingga 19 persen periode Januari hingga September. Namun, setelah ada keputusan The Fed, Rupiah juga kembali membaik 8,5 persen hingga saat ini.
Meski demikian, belum jelas apakah Rupiah dan Ringgit akan sama sama membaik.
"Rupiah kemungkinan sulit untuk kembali ke posisi awal tahun. Rupiah berada dalam tren menurun, sementara kebijakan moneter Amerika akan cenderung kembali normal, dan kami melihat arus modal keluar atau capital outflow akan meningkat seiring dengan cadangan devisa Indonesia yang rendah. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi paling rentan di Asia," ucap ekonom Moody's Analystics, Faraz Syed seperti dilansir dari CNBC, Kamis (15/10).
Nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap USD juga diragukan akan kembali menguat. Pasalnya, ekonomi negara tersebut didorong oleh komoditas, termasuk minyak mentah dan minyak sawit. Harga komoditas telah jatuh selama satu dekade terakhir.
"Anjloknya harga minyak dunia, dan utang luar negeri jangka pendek di Malaysia yang tinggi serta meningkatnya risiko politik menjadi sentimen negatif di Malaysia dalam setahun terakhir," ucap ekonom Capital Economics, Krystal Tan.
Tan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Malaysia sekitar 4,5 persen untuk beberapa tahun ke depan. Angka ini melambat dari rata-rata 10 tahun terakhir yang mencapai 5 persen.
Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan menghadapi terpaan yang kencang. Pelemahan Rupiah memicu tingginya inflasi. DBS pernah mengatakan bahwa rata-rata kandungan impor untuk produksi barang di Indonesia mencapai 70 persen. Hal ini tentu saja sangat memberatkan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaDolar AS ini bukanlah mata uang yang terkuat di dunia, melainkan adalah Dinar Kuwait (KWD).
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya