Mengungkap Penyebab Perlambatan Ekonomi Global
Merdeka.com - Ekonom Senior Anny Ratnawati, mengatakan perlambatan ekonomi itu bukan hanya karena pandemi covid. Jauh sebelum pandemi covid, perlambatan ekonomi sudah ada tanda-tandanya, seperti perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat (AS) dengan China beberapa waktu lalu.
Menurutnya, setelah muncul trade war Amerika Serikat-China, perlambatan ekonomi juga dipengaruhi oleh perang Rusia-Ukraina, kemudian lockdown-nya China berlanjut. Tentu, adanya hal-hal tersebut berpengaruh terhadap harga pangan dan harga energi menjadi tinggi. Adanya gangguan rantai pasok maka dampaknya pertumbuhan ekonomi dunia menjadi melambat.
"Tetapi dari semua isu ini sebetulnya yang betul-betul unik itu bahwa krisis Global atau terjadinya pergolakan di dalam ekonomi dunia itu dimulai dari supply shock atau dari sisi agregat suplainya yang digoyang," kata Anny dalam Dialog Pakar: Peran APBN dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Global dan Antisipasi Risiko Global, Senin (12/12).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
Dia menjelaskan, jika supply shock-nya terus terganggu dan bermasalah maka akan menyebabkan resesi atau dunia mengalami perlambatan ekonomi dan terjadi inflasi tinggi. "Kerepotannya dua, kita dapat resesi atau perlambatan ekonomi plus inflasi itu pasti terjadi," ujarnya.
Namun, bedanya ketika pandemi covid-19 supply shock tidak terjadi. Sebab, aktivitas atau pergerakan masyarakat dibatasi, sehingga tidak terjadi inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi juga belum terasa.
"Hanya beruntungnya ketika supply shocks terjadi di pandemi covid kita juga diam-diam di rumah, demand-nya tidak tereskalasi sehingga shock suplainya berkurang karena perusahaan juga tutup. Jadi, inflasi tidak terlalu terasa perlambatan ekonomi terasa," jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, setelah pandemi berhasil terkendali, maka supply shock-nya mulai terasa. Karena banyak negara-negara yang membutuhkan gas, butuh komoditas, dan sebagainya. Sehingga demand-nya meningkat.
"Ketika pandemi dirilekskan kita bergerak maka supply shocknya terasa karena butuh gas, butuh komoditas dan sebagainya sehingga demandnya yang tereskalasi, karena semua negara melakukan ekspansi fiskal dan ekspansi moneter bersamaan," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Keuangan periode 2010-2014 ini menjelaskan, ekspansi fiskal yaitu APBN-nya disehatkan karena ingin menjaga konsumsi rakyat banyak, namun tetap dalam jalur yang bisa dipertahankan. Tapi di saat yang bersamaan Bank sentral di negara-negara maju melonggarkan suku bunganya, sehingga investasinya naik.
"Ini double sebetulnya, fiskalnya ekspansif dan moneternya ekspansif, tetapi supply side tidak bisa mengejar kecepatan dari permintaan. Maka kombinasinya biasanya adalah pertumbuhan ekonominya tidak akan besar dan tinggi, tapi melambat dan inflasinya bisa high inflation. Itu yang terjadi di Amerika," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnya