Mengupas Cerita 3 Miliuner yang Dulunya Gelandangan
Merdeka.com - Sebagian besar miliuner di dunia ini kaya raya berkat harta warisan. Namun sisanya, mereka harus harus membanting tulang untuk bisa mengumpulkan pundi pundi uang. Bahkan beberapa di antaranya sebelumnya harus mengalami penderitaan hanya untuk bertahan hidup.
Berbeda dengan miliuner yang punya timbunan uang karena faktor keturunan, 3 orang kaya raya ini berangkat dari nol.
Benar-benar nol alias sama sekali tidak punya aset apapun! Tapi, dengan tekad dan semangat yang kuat, mereka bisa membuktikan kalau cobaan hidup tidak menghalangi orang untuk naik level.
-
Bagaimana orang terkaya di Indonesia mendapat kekayaan? Michael Hartono menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Bagaimana orang kaya makin kaya? Faktanya, mereka memperoleh kekayaan hampir dua kali lipat dalam bentuk uang baru dibandingkan dengan 99% total penduduk di dunia ini.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Chris Gardner
Kisah pria ini sangat menyentuh hingga diangkat ke dalam film yang menginspirasi, The Pursuit of Happiness. Ceritanya, Chris Gardner yang kala itu bercerai dengan sang istri, tidak punya apapun selain anak-anaknya dan status magang yang dia emban.
Ya, magang. Karena gaji magang sangat kecil, dia tidak bisa membayar uang sewa apartemen.
Chris dan anak-anak selalu berpindah tempat tidur, mulai dari kolong meja kantor, toilet stasiun kereta api, taman, hingga penampungan di gereja. Untuk makan, mereka biasa pergi ke dapur umum.
Untungnya, karier Chris semakin membaik. Dirinya diangkat jadi karyawan tetap dan punya gaji yang mapan, sehingga bisa menyewa tempat tinggal sendiri dan membangun perusahaan investasi, Gardner Rich.
Dari situ, dirinya mendulang uang hingga jadi miliuner. Kekayaannya saat itu berada di angka USD 60 juta dan terus bertambah. Sekarang, dirinya bekerja jadi motivator dan menjadi sponsor badan amal.
Kisah kanak-kanak Chris saja sebenarnya sangat memilukan. Dia tidak tahu siapa ayah kandungnya, punya ayah tiri yang suka mabuk-mabukkan dan kasar.
Ibunya bahkan sempat putus asa dan mencoba membunuh suaminya. Namun karena semangatnya, Chris berhasil sukses dengan bahagia.
Steve Jobs
Siapa sangka miliuner yang bersinar berkat raksasa teknologi yang dia bangun, Apple, ini ternyata pernah berjalan jauh hanya untuk makan?
Ya, Jobs pernah sama sekali berada di tahap tidak memiliki apapun. Sebenarnya, Jobs ini terlahir dari keluarga yang cukup baik. Ayahnya seorang patolog dan ibunya seorang novelis. Tapi, karena orang tuanya khawatir tidak bisa menyekolahkan Jobs hingga sarjana, akhirnya dirinya dititipkan pada orang tua angkat.
Mirisnya, orang tua angkat Jobs juga tidak lulus pendidikan tinggi, bahkan hanya tamatan SMA saja. Namun, mereka berjanji akan menyekolahkan Jobs hingga sarjana. Saat kuliah, Jobs prihatin terhadap orang tua angkatnya yang menghabiskan dana pensiunnya hanya untuk menyekolahkannya.
Dia memutuskan drop out dari kampus dan mencari biaya hidup sendiri. Jobs menjual botol Coca Cola dengan bayaran 5 sen per botol, berjalan jauh hingga 7 mil untuk makan di Kuil Hare Khrisna. Dirinya tinggal dengan menumpang di beberapa temannya.
Namun, Jobs punya hobi mengutak atik komputer dan mendesain sesuatu. Dia juga gemar merealisasikan ide gila. Siapa sangka, hal itu menarik perhatian Steve Wozniak, rekannya, yang berujung pada pendirian perusahaan IT, Apple Company.
Berkat kerja kerasnya, Jobs dan Wozniak berhasil membawa Apple jadi perusahaan kelas wahid dengan valuasi triliunan Dolar.
Dave Sandoval
Ketika itu, Dave memutuskan hidup sendiri saat baru berusia 17 tahun. Siapa yang tahu kalau kehidupan akan sangat berat, hingga membuat Dave menggelandang di jalan?
Segala pekerjaan dia lakoni, mulai dari membersihkan lintasan bowling, menjual speaker, bekerja di pabrik minyak, mencuci truk hingga menjual kaus kaki. Saat lelah, dia beristirahat di kursi-kursi pantai. Saat lapar, dia menyelinap ke klub malam, mengambil sisa makanan dan kadang berpura-pura mabuk agar bisa beristirahat di sofa klub.
Setelah mendengar bibinya meninggal karena sklerosis, dia mencoba peruntungan bekerja di perusahaan farmasi Jepang.
Ternyata, Dave belajar banyak dari situ, hingga dia mendirikan perusahaan farmasi sendiri, Purium Health Products, yang meraup laba USD 47 juta tahun 2015 lalu.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaCerita sosok triliuner pemilik Bank dan Rumah Sakit yang dulunya hidup dari setoran tukang becak.
Baca SelengkapnyaTarif pajak tinggi hingga masalah keuangan membuat bisnisnya terancam bangkrut.
Baca SelengkapnyaOlla Ramlan bercerita tentang ayahnya yang dulu pernah jadi sopir ojek.
Baca SelengkapnyaBerawal dari jualan penyetan dengan modal seadanya
Baca SelengkapnyaNanang tersadar, mengakhiri hidup bukanlah solusi terbaik menghadapi masalah yang saat ini sedang mendera.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaMereka yang benar-benar kaya seringkali memilih gaya hidup yang lebih sederhana.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha lulusan SD yang kini sukses bangun bisnis hingga punya 600 karyawan.
Baca Selengkapnya