Mengurai Polemik Laptop Merah Putih
Merdeka.com - Rencana pembuatan Laptop Merah Putih menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Belum resmi dipasarkan, laptop anyar buatan anak bangsa ini sudah mendapat polemik. Isu paling terbaru, soal harga yang diperkirakan bisa mencapai Rp10 juta per unit.
Mulanya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sempat mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 2,4 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik pendidikan untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri.
"Pemerintah mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk DAK pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi, kabupaten/kota untuk pembelian 240.000 laptop," ujar Menteri Nadiem dalam sebuah tayang televisi nasional, Jakarta, ditulis Rabu (4/8).
-
Apa yang menjadi tren di pasar HP di Indonesia? 'Peningkatan ini terutama terlihat dari segmen harga HP kurang dari Rp 3 jutaan,'
-
Dimana laptop bisa dibeli? Supaya tak menyesal sebelum beli komputer atau laptop, pertimbangkan beberapa hal ini.
-
Kapan harga HP layar lipat ini diperbarui? Berikut daftar harga terbaru per November 2023.
-
Laptop Axioo Hype apa yang bisa dibeli dengan 3 juta? Axioo Hype seri pertama ini tersedia dalam dua varian, yaitu: Hype 5 dan Hype 3. Masing-masing ditenagai oleh prosesor Intel Core-i5-1035G4 dan Intel Core-i3-1005G1 yang memiliki performa optimal untuk meningkatkan produktivitas para pengguna,' ujar dia.
-
Siapa saja produsen HP layar lipat di Indonesia? Kini, persaingan semakin meningkat karena produsen OPPO dan Samsung saling berlomba untuk menguasai pasar HP lipat di Indonesia.
-
Laptop apa yang cocok buat anak teknik? HP 14S DQ0508TU Laptop ini cocok untuk mahasiswa teknik dengan kamera HP True Vision yang dapat digunakan untuk tugas kuliah.
Pernyataan tersebut langsung ditanggapi ramai oleh warganet yang menyasar pengadaan Laptop Merah Putih. Padahal, laptop yang dimaksud oleh Menteri Nadiem berbeda dengan proyek Laptop Merah Putih.
Sekretaris Direktur Jenderal Dikti, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, proyek senilai Rp10 juta bukan merupakan Laptop Merah Putih. Sebab Laptop Merah Putih merupakan proyek pemerintah bersama-sama dengan perguruan tinggi.
Laptop anyar tersebut ditargetkan diproduksi sebanyak 10.000 unit tahun ini. Barang baru tersebut, rencananya akan dibenderol dengan harga Rp5 juta per unit. "2021 kita produksi 10.000 dengan harga Rp5 juta," ujar Peristiyanti kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (4/8).
Laptop Merah Putih merupakan proyek lanjutan dari proyek Tablet Diktiedu yang sudah dihasilkan tahun lalu. Di mana, tahun ini sudah didistribusikan kepada pelajar di wilayah 3 T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
"Konsorsium dibentuk setelah ITB sukses membuat Tablet Diktiedu yang berisi 300 e-Modul untuk 5 prodi di Daerah 3T. Di mana mahasiswa tidak terjangkau internet, blank spot dan kurang mampu," katanya.
Dengan demikian, Paristiyanti menegaskan, Laptop yang dimaksud oleh Menteri Nadiem bukan merupakan bagian dari proyek Laptop Merah Putih. "Jadi tidak benar harga laptop Merah Putih Rp10 juta. Bukan merupakan bagian dari Laptop Merah Putih," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri menjelaskan, laptop Merah Putih merupakan proyek yang dikerjakan oleh Kemendikbudristek bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Berbeda dengan laptop pelajar yang dimaksud oleh Menteri Nadiem.
"Itu berbeda. Jadi kalau pengadaan laptop (tahun ini) itu murni pengadaan untuk kebutuhan sekolah-sekolah, yang belum memiliki peralatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang belum memadai," ungkapnya.
Untuk pengadaan laptop pelajar dianggarankan sebesar Rp 2,4 triliun untuk 240.000 unit melalui DAK ke pemerintah daerah. Kemudian sebesar Rp 1,1 triliun melalui dana APBN 2021 untuk kebutuhan Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek.
"Jadi Rp 1,1 triliun karena ada refocusing untuk anggaran lain. Itu pengadaan yang dilakukan Ditjen PAUD Dikdasmen yang akan diberikan untuk sekolah-sekolah yang di luar DAK fisik tadi," paparnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Mendag bongkar biaya produksi satu unit iPhone yang ternyata sangat murah.
Baca SelengkapnyaIphone 15 belum ada di pasaran Indonesia, tapi pajak yang dikenakan sudah bikin kaget masyarakat.
Baca SelengkapnyaAxioo mengklaim dengan harga Rp 3 juta konsumen sudah dapat laptop spek mumpuni.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kasih paham soal video viral penagihan pajak oleh Bea Cukai kepada WNI yang membeli sepatu seharga Rp10 juta di luar negeri.
Baca SelengkapnyaLaptop menjadi alat penting bagi mahasiswa untuk mengarungi perjalanan dunia perkuliahan.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pembangunan Apple Academy juga direncanakan akan ditambah yakni di Bali dan Jakarta hingga Juni 2026.
Baca SelengkapnyaFebri menyatakan pihaknya menerima proposal investasi USD 100 juta dari pihak Apple pada Selasa (19/11).
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, Indonesia sendiri dalam hal ini adalah swasta pada dasarnya telah memiliki industri ponsel sendiri.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaRamai proposal anggaran di desa capai angka 12 milyar, ternyata penipuan.
Baca Selengkapnya