Menhub Budi ingin proyek kereta api tak lagi dibiayai APBN
Merdeka.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menginginkan agar proyek kereta api ke depannya tidak lagi menggunakan dana APBN. Menhub Budi mendorong agar swasta mau membiaya proyek infrastruktur transportasi tersebut.
"Moda kereta api ini eco-friendly, ramah lingkungan, banyak diminati, tapi di sisi lain membutuhkan dana yang besar, oleh karenanya kita menjadikan angkutan yang kita andalkan ini tidak menggunakan APBN, tapi menggunakan dana-dana swasta," kata Budi seperti ditulis Antara, Jumat (2/6).
Budi menjelaskan, pelibatan pihak swasta dalam proyek infrastruktur transportasi bukan merupakan hal baru, namun bagaimana hal itu bisa dioptimalkan lagi, terutama untuk proyek-proyek yang memakan dana besar. Dia mencontohkan proyek-proyek KA yang bisa dibangun oleh swasta, di antaranya KA Trans Kalimantan, Trayek Sumatera Utara-Dumai, Sumatera Utara-Toba dan lainnya.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
"Akan kita elaborasi terus, porsi pemerintah berapa dan swasta berapa, kalau proyek-proyek ini bisa berjalan dengan dana swasta, maka kita bisa lugas membangun, KA bisa membiayai dirinya sendiri," katanya.
Salah satu sektor yang bisa diajak kerja sama, menurut Budi, adalah sektor properti karena akses transportasi, terutama kereta api sangat berkaitan dengan berkembangnya suatu wilayah permukiman. "Yang bisa membiayai itu properti, apabila kita bisa mengakses tempat tertentu dan tempat itu bisa dikembangkan, maka sebenarnya ada crossed, subsidi silang," katanya.
Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska), Hermanto Dwiatmoko menilai bahwa swasta jarang tertarik proyek-proyek KA karena membutuhkan investasi yang tidak sedikit serta waktu yang cukup lama, selain itu kembali modal atau untuk menjadikan untuk juga membutuhkan waktu yang panjang.
"KA ini investasi jangka panjang, perlu waktu, kembalinya, untung juga lama kenapa swasta kecil sekali yang berminat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, untuk proyek-proyek yang dikerjasamakan dengan pihak asing, baik itu China untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung maupun Jepang untuk MRT Jabodetabek, pemerintah harus jeli dalam melihat harga dan kualitas barang.
"Masing-masing memiliki teori yang berbeda, kalau Jepang barangnya lebih mahal, kalau China apabila kita betul-betul mengawasi secara ketat juga akan dapat teknologi yang bagus," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca SelengkapnyaKomite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.
Baca SelengkapnyaAnies mengusulkan dibangun jalur kereta khusus mengangkut batu bara.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca SelengkapnyaPengembangan dan pembangunan koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali mulai menarik investor.
Baca SelengkapnyaMenurut hasil penghitungan Anies, biaya pembangunan jalur kereta api lebih murah dibanding membangun jalan tol
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, selama 10 tahun menjabat Presiden, Jokowi gencar melakukan pembangunan jalan tol.
Baca SelengkapnyaIde untuk melakukan pembiayaan ini dipicu oleh peristiwa kemacetan jalan menuju Bandara Ngurah Rai pada 29 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, ia juga menduga adanya unsur bisnis di balik kewajiban PNS pakai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan ingin mengubah fokus BUMN agar tak selalu mencari profit.
Baca Selengkapnyapemerintah saat ini tengah fokus untuk memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur.
Baca Selengkapnya