Menhub Budi ke Merpati Airlines: Menjadi Operator Penerbangan Ini Enggak Ringan
Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali angkat bicara seputar rencana Merpati Airlines yang hendak kembali mengudara. Dia mengapresiasi upaya maskapai, seraya menekankan agar perseroan dapat memenuhi persyaratan soal pengadaan pesawat.
"Saya menyambut baik Merpati Airlines untuk beroperasi kembali. Tapi harus diingat, bahwa kualifikasi menjadi operator ini enggak ringan. Jadi sejauh mereka bisa memenuhi syarat-syarat tentang pengadaan pesawat, pengadaan karyawan, pasti kita beri," ujar dia di Jakarta, Rabu (14/11).
Menhub Budi juga mengingatkan agar Merpati menyelesaikan masalah yang lalu dengan baik sebelum mulai beroperasi. "Jangan ada lagi masalah-masalah yang timbul di belakang hari," tegasnya.
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Siapa yang memimpin pelepasan merpati? Dalam prosesi tradisi ini, pengantin pria dan wanita bersama-sama memegang burung merpati dan melepasnya setelah didoakan oleh pak Lebe atau tokoh yang memandu pernikahan.
-
Apa yang membuat burung merpati istimewa? Merpati memiliki kemampuan menakjubkan dalam mengenali diri sendiri, mengidentifikasi orang dan tempat dalam periode waktu yang panjang, serta memahami huruf-huruf abjad Inggris dan membedakan antara individu dalam gambar.
-
Kapan pembajakan pesawat Merpati terjadi? Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
-
Bagaimana persiapan Bandara Kertajati? Dikutip dari kanal YouTube Maulana Yahya Supandi, Kamis (19/10), baru-baru ini pihak bandara sudah melakukan sejumlah persiapan demi menyambut para pengguna transportasi udara.Penataan dilakukan di sejumlah titik, termasuk memberikan berbagai informasi terkait penerbangan di sana.
Persyaratan lainnya, maskapai wajib merekrut pegawai profesional yang kompeten demi merambah dunia penerbangan dalam negeri yang dinilainya kini sangat kompetitif.
"Organisasinya juga musti slim, ramping, karena dunia penerbangan ini sangat kompetitif, harus punya kualifikasi yang ketat sekali. Saya yakin bisa dilakukan dan itu memang butuh berbagai upaya," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Menhub Budi pun menyebutkan beberapa poin tambahan lain yang harus dipersiapkan Merpati agar bisa melayani penumpang. Terutama, dari segi pengadaan pesawat yang siap dioperasikan dan memenuhi syarat.
"Belum lagi masuk satu pengetahuan tentang bagaimana me-round, dan juga awak-awak pesawat itu. Harus ada senior dan mempunyai kualifikasi yang baik, jadi harus dipersiapkan dengan baik," imbuh dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan penyediaan multi provider avtur sendiri disebabkan oleh banyaknya jumlah bandar udara di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses merger Citilink dan Pelita Air rampung, Erick Thohir meminta bersabar.
Baca SelengkapnyaBaginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati secara resmi menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung,
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengklaim sudah berulang kali menyampaikan kepada Pertamina agar pengelolaan avtur dilaksanakan secara multi provider.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaOptimalisasi itu dapat dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa BUMN, seperti PT Garuda yang harus menjadi alternatif utama dengan menambah jam terbang.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.
Baca Selengkapnya