Menhub Budi: Tak Ada Upaya Tutupi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182
Merdeka.com - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa tidak ada informasi soal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj 182 yang ditutup-tutupi.
"Saya minta Kepala Basarnas membuka informasi terbuka dan setiap tiga jam konferensi pers. Jadi sekali lagi, saya sampaikan tidak ada upaya menutup-nutupi," kata Menhub dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR dikutip dari Antara Jakarta, Rabu (3/20.
Budi menuturkan informasi tersebut mulai dari beberapa saat setelah kejadian, upaya pencarian jenazah serta kotak hitam serta komunikasi dengan para keluarga korban.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
"Semua berawal beberapa saat kejadian, Presiden instruksikan memaksimalkan upaya pencarian jenazah. Kedua adalah mengurus membantu hak-hak dari keluarga korban, memberikan komunikasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Kami langsung merapat di Soekarno Hatta tapi dari semua unsur sudah datang dari AP II, Sriwijaya Air, Basarnas, KNKT, Kemenhub, BMKG dan lain-lain. Dan waktu itu juga kami menyampaikan hal-hal yang sudah diinformasikan dan berhadapan langsung dengan media artinya enggak ada yang ditutupi," ujarnya.
Dia juga berjanji akan mengawal penyerahan santunan serta asuransi kepada keluarga korban secara tuntas.
"Saya pikir kami tetap mengawal santunan yang harus didapat dan merupakan hak dari keluarga korban. Kami tetap berkoordinasi dan mengoordinasikan kepada Sriwijaya dan pihak lain. Secara jujur saya sampaikan kita tidak bisa menyampaikan uang itu tanpa penyelesaian masalah hak waris. Jangan sampai salah nanti timbul persengketaan yang tidak perlu," katanya.
Peningkatan Keselamatan
Menhub Budi menambahkan pihaknya terus melakukan upaya-upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional. Seperti melakukan pemeriksaan terhadap kelaikan pesawat (ramp check) yang beroperasi di Indonesia baik secara rutin maupun sewaktu-waktu, melakukan bimbingan teknis tentang penanganan gangguan teknis yang berulang pada pesawat udara (repetitive defect).
Kemudian melakukan pembenahan struktur organisasi regulator melalui pemisahan fungsi-fungsi pembinaan terhadap keselamatan, pembangunan, dan pengusahaan/pelayanan.
Selain itu, penguatan kapasitas organisasi Kantor Otoritas Bandar Udara, percepatan implementasi ICAO Annex 19 tentang safety management terutama State Safety Programme (SSP), serta pembentukan forum komunikasi nasional keselamatan penerbangan yang sinergi dengan komite keamanan nasional penerbangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca Selengkapnya