Menhub Budi target kajian bandara Bali Utara rampung dalam tiga bulan
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan masih mengkaji pembangunan Bandara Internasional Bali Utara. Bandara di daerah Buleleng, Bali Utara tersebut diusulkan dibangun di atas laut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian dengan mengumpulkan pendapatan dari berbagai pihak, terkait pembangunan Bandara Bali Utara. Dia menargetkan proses tersebut memakan waktu paling lama tiga bulan.
"Belum masih dikaji. Saya masih mengkaji, semua masih memberikan pendapat, itu dikumpulin dan dikaji. Bisa diselesaikan kajian dua sampai tiga bulan," kata Menteri Budi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (2/4).
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan waktu tepat mengunjungi Bali? Nah, itulah sederet aktivitas seru di Bali biar liburan nggak monoton pergi ke pantai atau pura aja. Coba deh aktivitas di atas bersama keluarga dan teman-teman, terutama ketika libur panjang tiba.
-
Kenapa Kemenkumham meninjau kesiapan lokasi AALCO di Bali? Kehadirannya untuk memastikan semua persiapan kegiatan yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center 15–20 Oktober 2023 berjalan lancar.
-
Kenapa Megawati meminta Bali tidak fokus hanya pada pariwisata? 'Boleh (memikirkan sektor pariwisata), tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini nggak, ayo diantem beeemm. Lalu rakyatnya nanti kan kasihan, tidak menikmati,' tutur Megawati.
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
Menurut Menteri Budi, penentuan lokasi pembangunan bandara harus dilakukan dengan hati-hati dan kajian yang matang. Sebab, Bali merupakan tujuan wisata, sehingga pembangunannya tidak berbenturan dengan lokasi wisata.
"Makanya study memberikan ruang memilih yang terbaik, karena Bali itu kan destinasi yang utama. Jadi harus hati-hati memilih dan membangun," tuturnya.
Sebelumnya, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) mengusulkan pembangunan bandara di daerah Buleleng, Bali Utara, untuk dibangun di atas laut. Ada beberapa hal yang menyebabkan Bandara Bali Utara itu tidak bisa dibangun di darat.
Presiden Direktur BIBU, I Made Mangku, menjelaskan, di Buleleng yang menjadi lokasi rencana pembangunan bandara, terdapat 33 pura dan 21 situs peninggalan sejarah yang tidak mungkin dipindahkan.
"Di sana juga ada jalan raya yang menjadi akses masyarakat sekitar, sawah yang subur, dan juga permukiman penduduk. Karena itu, kita desain offshore atau di atas laut," kata I Made Mangku.
Lokasi di atas air ini, menurutnya memiliki beberapa keuntungan. Selain tidak memakan banyak anggaran untuk pembebasan lahan, pembangunan ini diyakini mampu memberikan lapangan usaha tambahan bagi penduduk sekitar.
I Made Mangku bahkan telah mempersiapkan program peningkatan nilai tambah bagi nelayan yang selama ini melaut di perairan Bali Utara yang menjadi rencana pembangunan Bandara Bali Utara.
Bandara ini nantinya memiliki teknologi penyulingan air laut menjadi air bersih layak konsumsi. Teknologi ini selain untuk memenuhi kebutuhan bandara, juga akan didistribusikan ke para nelayan dan penduduk sekitar.
Bahkan, limbah penyulingan bandara ini nantinya juga disalurkan ke petani garam. "Di sini potensi garamnya luar biasa, dan memiliki kualitas garam yang baik. Jadi ini mampu meningkatkan nilai tambah juga bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
I Made Mangku mengatakan, pembangunan bandara di Buleleng ini sangat penting mengingat sudah padatnya Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tidak hanya itu, tambahan fasilitas infrastruktur transportasi di Buleleng akan menciptakan keseimbangan ekonomi antara Bali Utara dengan Bali Selatan.
"Karena selama ini ekonomi condong ke selatan. Jadi Bandara Bali Utara ini bisa menjadi sumber penggerak ekonomi baru di Bali Utara," tuturnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaAnggaran BMTH di pembangunan kawasan darat senilai Rp 2,2 triliun dan untuk di kawasan laut atau pengerukan mencapai Rp 1,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaPada Minggu (8/9) kemarin, Budi Karya kembali mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaKapolri Siapkan Strategi Cegah Terulangnya Macet Total di Bandara Bali
Baca SelengkapnyaErick yakin kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara melalui cruise.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLuhut menyoroti pembangunan infrastruktur Bali saat ini yang hanya fokus di sekitar wilayah selatan.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca Selengkapnya