Menilik Proses Panjang Pembentukan Holding Ultra Mikro Hingga Masuk Tahap Akhir
Merdeka.com - Proses pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) telah memasuki tahap akhir. Hal ini ditandai dengan proses penandatangan perjanjian pengalihan hak atas saham milik pemerintah dari Pegadaian dan PNM kepada BRI di Jakarta pada Senin (13/9).
Menurut Wakil Direktur Utama BRI yang sekaligus sebagai Ketua PMO (Project Management Office) Tim Privatisasi BRI Catur Budi Harto, sejak Juli – September 2021 pembentukan Holding Ultra Mikro telah melalui serangkaian proses. Di antaranya, persetujuan komite privatisasi pada 17 Februari 2021 dan konsultasi kepada DPR RI pada 18 Maret 2021, persetujuan dari pemegang saham BRI dalam RUPLS BRI pada 22 Juli 2021, persetujuan dari OJK Bank pada 27 Agustus 2021, serta pernyataan efektif dari OJK Pasar Modal pada 30 Agustus 2021.
Di samping itu, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2021 tentang penambahan penyertaan modal negara RI ke dalam modal saham BRI. Keputusan Menteri Keuangan pada 16 Juli 2021 tentang penetapan nilai penambahan penyertaan modal negara ke dalam modal saham BRI.
-
Kenapa UMi BRI dibentuk? Awal mula mitra UMi di-launching itu untuk menanggulangi merebaknya rentenir.
-
Dimana BRI akan berdayakan UMKM? ada acara ini juga diumumkan dua provinsi yang akan mendapatkan program pemberdayaan khusus untuk perempuan pengusaha yakni Lampung dan Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk UMKM binaannya? Dukungan inilah yang berusaha diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sebagai bank yang fokus di segmen UMKM, BRI menorehkan prestasi membanggakan. 2 UMKM binaannya berhasil unjuk gigi di Pameran Dagang Internasional bergengsi, New York (NY) Now Summer Market 2023 yang diselenggarakan pada 13 – 16 Agustus 2023 lalu di Jacob K. Javits Convention Center, New York, Amerika Serikat.
-
Bagaimana BRI kurasi UMKM di BRILIANPRENEUR? Aspek kurasi yang dilakukan meliputi design inovasi produk, dampak sosial & lingkungan, kemampuan ekspor, pencapaian UMKM dan apresiasi yang pernah diraih oleh UMKM Pendaftar.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
Beragam Inisiatif dan Langkah Strategis dalam Pembentukan Holding UMi
©BRISelama proses tersebut telah banyak inisiatif dan langkah-langkah strategis dari tim PMO demi terwujudnya Holding UMi. Selain itu, anggota tim PMO dibentuk dari tiga entitas yang bersinergi untuk mengawal dan memastikan seluruh proses integrasi dapat terbentuk sesuai rencana dan waktu yang ditetapkan.
Menurut Catur beberapa bentuk sinergi telah dilakukan sampai hari ini. Pertama, implementasi co-location di 58 unit kerja BRI, dengan target sebanyak 100 co-location pada 2021. Inisiatif co-location memanfaatkan jaringan kerja BRI agar dapat digunakan Pegadaian dan PNM dalam bentuk sentra layanan ultra mikro.
Kedua, pengembangan UMi corner, sebuah platform digital sales terintegrasi yang saat memasuki tahap uji coba di 25 wilayah kerja, dengan melibatkan tenaga pemasar dari ketiga entitas. Ketiga, integrasi data yang dilakukan pada sekitar 20 juta data nasabah pinjaman ketiga entitas. Keseluruhan data tersebut dikumpulkan pada satu master data, yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing entitas.
Adapun yang keempat, melakukan pengembangan modul pre-screening pinjaman yang akan menjadi salah satu fitur UMi Corner. Modul tersebut akan menggunakan basis data yang telah terintegrasi dan dapat memperkuat model underrating pinjaman. Serta yang kelima, melakukan alignment culture antara BRI, Pegadaian, PNM dengan fokus pada akhlak yang telah menjadi budaya BUMN dan diikuti dengan budaya BRI One Culture.
Bantu Industri Ultra Mikro Berkembang dan Tumbuh Lebih Cepat
©BRISelain beberapa inisiatif tersebut, tim PMO juga akan melakukan inisiatif lain sesuai rencana, sehingga proses integrasi Pegadaian dan PNM dalam Holding UMi dapat berjalan lancar. Tak sampai di situ, Holding UMi ini juga akan memberikan akses kemudahan, percepatan dan kesempatan yang lebih besar kepada industri ultra mikro untuk bisa berkembang, tumbuh lebih cepat dan kontributif, sehingga dapat membantu pembentukan lapangan kerja baru.
“Setelah sekian banyak rangkaian rencana, inisiatif yang telah dilakukan dan kajian yang telah diselesaikan, maka Holding UMi kini sudah ada di depan mata. Harapannya, rangkaian proses panjang tersebut bisa memberikan manfaat dan kebaikan bagi kita semua,” ungkap Catur dalam pemaparannya di acara Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro.
Holding Ultra Mikro yang melibatkan tiga entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Hal ini seiring dilakukannya penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding.
Adapun penandatanganan dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir bersama dengan Direktur Utama BRI Sunarso, dan dihadiri oleh Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto, dan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi serta Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto. Milestone bersejarah bagi UMKM ini tidak mengubah porsi kepemilikan pemerintah atas saham pengendali di BRI. Di sisi lain, setelah holding terbentuk, negara tetap memiliki satu lembar saham merah putih seri A atau golden share di Pegadaian dan PNM.
Selain itu, pembentukan Holding UMi juga menjadi wujud komitmen dan visi pemerintah dalam meningkatkan percepatan aksesibilitas layanan keuangan untuk segmen ultra mikro di Indonesia. Salah satunya dengan optimalisasi peran BUMN dan aspirasi BRI untuk menjadi the most valuable banking group in southeast asia and champion of financial inclusion dengan menjangkau segmen ultra mikro, sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan baru di masa mendatang. Melalui Holding Ultra Mikro, bisnis model BRI, Pegadaian dan PNM akan saling bersinergi, menguatkan dan melengkapi, sehingga mampu memberikan layanan keuangan yang terintegrasi. (mdk/wri)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan ini adalah bukti nyata komitmen Holding Umi dalam meningkatkan literasi keuangan dan memberdayakan nasabah.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki core business UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM dan Pegadaian ini terus berfokus menjangkau masyarakat hingga level ultra mikro.
Baca SelengkapnyaSejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID resmi mengakuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Baca SelengkapnyaKehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI sebagai induk bersama PT PNM dan PT Pegadaian memberikan dampak nyata.
Baca SelengkapnyaMenginjak usia tiga tahun, Holding Ultra Mikro (UMi) mencatatkan berbagai pencapaian positif.
Baca SelengkapnyaKolaborasi ini bukan hanya soal menjangkau lebih banyak nasabah, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan di antara karyawan.
Baca Selengkapnya