Menkes Budi Akui Alami Keterbatasan Pasokan Vaksin Kejar Target Vaksinasi Semester I
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, saat ini pemerintah mengalami keterbatasan jumlah vaksin. Berdasarkan hitungannya, jumlah vaksin yang harus tersedia sampai Juni 2021 sebanyak 363 juta, namun baru terpenuhi sekitar 110-120 juta dosis vaksin.
"Kenyataannya memang keterbatasannya di jumlah vaksinnya," ujarnya saat meninjau Proses Vaksinasi Industri Keuangan Non Bank untuk Lansia, Selasa (27/4).
Dia menambahkan dengan ketersediaan vaksin yang baru sekitar 110-120 juta itu tidak menutup kemungkinan akan berkurang. Bahkan perkiraannya, jumlah vaksin bisa turun jadi 60-100 juta saja pada pertengahan semester 2021.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
"Dengan segala dinamika terjadi sekarang mungkin nanti turun 60-100 juta sampai Juni itu vaksin yang kita miliki. Artinya sisanya untuk mengejar 363 juta itu akan masuk dari Juli sampai Desember," jelasnya.
Dengan target vaksinasi mencapai 363 juta, maka jumlah suntikan per hari diperkirakan bisa mencapai 1,4 - 1,6 juta per orang. Sementara, saat ini baru sekitar 500.000 suntikan per harinya.
"Bukan karena kita tidak mampu. Karena kita memang tidak ada barangnya. Tapi begitu barangnya datang kita musti suntikan 1,4 sampai 1,6 juta suntik per hari mulai bulan Juli di situ kesulitannya," jelasnya.
Dorong Dukungan Seluruh Pihak
Menkes Budi melanjutkan, untuk mencapai target vaksinasi pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu, peran besar dari industri keuangan juga diperlukan untuk membantu mencapai target vaksinasi.
"Tidak mungkin kita lakukan sendiri dan saya rasa yang bisa sangat membantu untuk menyelesaikan pandemi ini dengan suntikan sebanyak itu salah satunya adalah industri keuangan. Karena mereka itu cabangnya banyak, mereka stafnya banyak, dan juga customernya banyak banget," ujarnya.
"Kalau bisa mohon dukungannya kalau sekarang cuma 4 sentranya, begitu nanti bulan Juli kalau bisa masing-masing provinsi 4 jadi 34 provinsi dikali 4," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya