Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Terawan Ungkap Sebab RI Masih Bergantung Impor untuk Penanganan Corona

Menkes Terawan Ungkap Sebab RI Masih Bergantung Impor untuk Penanganan Corona Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto berbicara dalam acara Doa Perawat untuk Negeri seca. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan pemerintah Indonesia terpaksa mengimpor alat kesehatan karena industri dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan untuk penanganan pasien Covid-19.

Saat ini kebutuhan alat high nasal canulla sebanyak 1300 alat. Sementara industri dalam negeri hanya mampu menyediakan 300 alat high nasal canulla. Sehingga 1000 alat sisanya terpaksa dicari dari luar negeri.

"Untuk Alkes High Nasal canulla, sementara produsen dalam negeri hanya mampu menyediakan 300 alat, sedangkan 1000 alat sisanya masih saya cari dari luar negeri," kata Menteri Terawan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan dan Kewajaran Harga Obat/Farmasi untuk Covid-19, Jakarta, Senin (5/10).

Orang lain juga bertanya?

Terkait pengadaan obat dan alat kesehatan lainnya, Menteri Terawan mengatakan sudah dilakukan sesuai jadwal dan alokasi kebutuhan. Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meminta Terawan untuk mendorong pengadaan alat kesehatan dari dalam negeri.

Impor alat kesehatan, kata Menko Luhut, hanya boleh dilakukan dalam keadaan mendesak saja. "Terus dorong pengadaan alat dari dalam negeri dulu baru impor bila memang kondisi mendesak," kata Menko Luhut.

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi yang hadir dalam rakor itu menyatakan asosiasi telah siap mendukung kebijakan pemerintah dalam pengadaan obat untuk pasien Covid-19. Meskipun, sudah ada perusahan farmasi lain yang selangkah lebih dulu mengimpor obat terapi untuk Covid-19.

"Kami mendukung target dari pemerintah untuk pengadaan obat dalam negeri meskipun sebelumnya sudah ada perusahaan-perusahaan farmasi besar sudah terlebih dulu melangkah," kata salah satu pengusaha farmasi.

Sebagai informasi, rapat koordinasi ini juga dihadiri Wakil Menteri BUMN, Budi Sadikin, wakil dari BPOM, Kalbe Farma, Tempo Scan Pasifik dan Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit (RS) Persahabatan Erlina Burhan.

Ingat #PesanIbu

Jangan lupa Selalu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak

Mari Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya

Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri
Jokowi Keluhkan Kerugian Negara Rp180 T karena WNI Berobat ke Luar Negeri

Ada faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor
Kepala BPOM Ungkap 70 Persen Bahan Baku Cairan Infus Masih Impor

Indonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.

Baca Selengkapnya
Bisa Kurangi Impor, Ganjar: Kita Punya Pabrik HP Swasta di Semarang
Bisa Kurangi Impor, Ganjar: Kita Punya Pabrik HP Swasta di Semarang

Menurut Ganjar, Indonesia sendiri dalam hal ini adalah swasta pada dasarnya telah memiliki industri ponsel sendiri.

Baca Selengkapnya
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?
Serbuan Baju Bekas Impor di Indonesia, dari Mana Asalnya?

Bicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?

Baca Selengkapnya