Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu: Banyak yang takut terkait utang dan defisit anggaran

Menkeu: Banyak yang takut terkait utang dan defisit anggaran Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro untuk tidak terlalu khawatir dengan defisit anggaran Indonesia yang mencapai Rp 298,7 triliun atau 2,35 persen dari PDB. Menurut Bambang, saat ini masih banyak negara yang setara dengan Indonesia tapi memiliki defisit anggaran yang jauh lebih tinggi.

"Banyak yang paranoid (takut) terkait utang dan sebagainya defisit berbahaya dan seterusnya. Saya ingin menjelaskan, kalau mau surplus budget itu enggak gampang dengan kondisi ekonomi yang sekarang," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (22/6)‎ malam.

Dari data tahun 2015 banyak negara pengekspor minyak, negara maju, dan negara berkembang, termasuk Indonesia, mengalami defisit anggaran bahkan sampai minus. Defisit anggaran Indonesia sendiri mencapai 2,52 persen pada tahun lalu.

"Pertama negara emerging market, China, defisitnya 2,74 persen dari GDP, lebih besar. India, 7,1 persen dari GDP. Malaysia, 3,03 persen. Argentina 7,3 persen. Brasil 10 persen dari GDP. Chili 2,34 persen, Kolombia 2,84 persen, Meksiko lebih tinggi 4,07 persen, Peru 2,04 persen. Itu untuk negara emerging market," jelas Bambang.

Sementara itu negara pengekspor minyak. Aljazair defisit anggarannya mencapai 15 persen dari GDP, Mesir 11,7 persen, Iran 2,9 persen, kemudian Jordania 4 persen, Kuwait surplus 1,24 persen, kemudian Oman 20 persen dari GDP, Qatar surplus tapi surplus mereka turun dari 18 persen dari GDP menjadi 10 persen dari GDP karena mereka tak lagi mengandalkan pendapatan gas. Saudi Arabia mengalami defisit anggaran 16 persen dari GDP dan Venezuela 18 persen.

"Jadi kalau ada yang bilang Indonesia harusnya kayak Venzuela, saya sih berdoa saja enggak, buktinya kita juga enggak sampai 15 persen dari GDP. Pokoknya kita manage supaya tidak terlalu tinggi," tuturnya.

Kesimpulannya, kata Bambang, negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat sedikit yang surplus. Sedangkan di negara maju, hanya beberapa mengalami surplus seperti Prancis 3,6 persen, Jerman surplus 0,64 persen, Italia 2,6 persen, Jepang 5,2 persen dari GDP, Inggris 4,40 persen, Amerika 3,7 persen dari GDP.

"Dan jangan lupa, ini kan dari GDP, GDP di Amerika itu berlipat-lipat dari GDP kita lho, jadi bisa dibayangin nominalnya," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati defisit anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) Perubahan 2016 turun dari sebesar Rp 313,2 triliun atau 2,48 persen dari produk domestik bruto (PDB), menjadi Rp 298,7 triliun atau 2,35 persen dari PDB.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah mengatakan penurunan ini karena penerimaan pajak migas dan penerimaan bukan bukan pajak (PNBP) migas mengalami peningkatan dibandingkan dengan usulan pemerintah akibat kenaikan asumsi Indonesia crude price (ICP) dan lifting minyak. Sementara itu, anggaran subsidi berkurang dari yang diusulkan pemerintah.

"Dari hasil yang kita lakukan di asumsi makro penerimaan migas dan nonmigas, kami mempertajam dua hal. Yakni kebutuhan mendesak yang tidak bisa dilakukan pemerintah, dan kebutuhan prioritas bagian dari RKP (rencana kerja pemerintah)," kata Said di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/6).

Dia menambahkan, setelah penurunan defisit tersebut, pihaknya mengharapkan pemerintah bisa lebih mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, yang menjadi program prioritas pemerintah.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang
Mantan Menlu Wanti-wanti Pemerintah, Jangan Ketergantungan Utang

Indonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan

Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp600 Triliun Tahun Depan, Buat Apa?
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp600 Triliun Tahun Depan, Buat Apa?

Ini penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan
Menteri Basuki Ungkap Jumlah Bendungan di Indonesia Kalah Jauh Dibandingkan dengan China dan Korea Selatan

Meski hanya seluas Jawa Tengah, Korea Selatan memiliki 17.000 Bendungan, sedangkan Indonesia baru punya 61 bendungan.

Baca Selengkapnya
Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi
Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi

Megawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.

Baca Selengkapnya
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram
Transaksi Perdagangan Nasional Defisit, Masa Depan Rupiah Diprediksi Suram

Transaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.

Baca Selengkapnya
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan
Luhut Bandingkan Indonesia dan Amerika: Kita Hampir Enggak Ada Gelandangan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai, ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibanding banyak negara lain.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim

Perubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.

Baca Selengkapnya