Menkeu Beberkan Strategi Pemerintah Ciptakan Unicorn Baru di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyiapkan strategi untuk menciptakan lebih banyak unicorn di Indonesia. Istilah unicorn ini mengacu kepada perusahaan rintisan atau start-up yang memiliki valuasi senilai USD 1 miliar (sekitar Rp 13,1 triliun) atau lebih.
Menteri Sri Mulyani mengatakan, untuk menciptakan unicorn baru, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. SDM tersebut, kata dia, harus didukung melalui pendidikan yang tinggi.
"Menteri Keuangan kan pembantu presiden, visi dari presiden adalah dengan mendukung unicorn. Ada yang sifatnya dari hulu, penyiapan kualitas SDM," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (18/2).
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Wali Kota Medan ingin menjadikan SDM di Medan unggul? “Jadi kami bercita-cita menjadikan kota Medan yang hari ini menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia tidak hanya dilihat dari luas wilayahnya saja melainkan juga dari SDM nya yang juga unggul,“ucap Bobby.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
"Kalau mengharapkan unicorn menjadi lebih banyak, kita bisa melahirkan seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, mereka semua didirikan oleh anak Indonesia yang memiliki pendidikan tinggi," sambungnya.
Pemerintah sendiri telah mendorong pembentukan unicorn melalui investasi dana di bidang pendidikan sebesar 20 persen dari total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Penyaluran ini pun disertai dengan pengalokasian dana yang tepat agar benar-benar tepat sasaran.
"Kalau membenahi SDM kita dengan membuat mereka menjadi pionir di bidang inovatif, maka investasi di bidang SDM menjadi prioritas prioritasnya tidak hanya jumlah 20 persen, tapi bagaimana mengalokasikan, seperti bagaimana untuk mendorong yang pendidikan tinggi kita sudah bicara dengan beberapa perguruan tinggi termasuk UI ITB UGM, agar semuanya membuat universitas di Indonesia itu sebagai pusat pengembangan SDM," jelas Menteri Sri Mulyani.
Selain SDM, pemerintah juga mendukung unicorn melalui Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D). R&D ini telah berada dalam naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan disalurkan dalam bentuk beasiswa.
"Anggaran pendidikan dan R&D, nanti bisa dilakukan semacam LPDPdi mana endowment fund (dana abadi) seperti beasiswa. Kita memikirkan seperti yang disampaikan Bapak Presiden, endowment fund di bidang R&D bentuknya nanti seperti apa dan institusi mana yang mengelola, kita masih akan teruskan," paparnya.
Menteri Sri Mulyani melanjutkan, strategi lain untuk mendorong semakin banyak unicorn yang tercipta adalah dengan pembangunan infrastruktur teknologi digital pendukung di seluruh Indonesia. Dalam hal ini pemerintah baru saja membangun Palapa Ring di wilayah Indonesia bagian tengah.
"Infrastruktur konektivitas digital harus merata, terutama kemarin ketika di Indonesia tengah di Sangihe bersama Menteri Kominfo untuk meluncurkan Palapa Ring untuk bagian tengah. Sudah disampaikan Pak Menkominfo, seluruh kabupaten di Indonesia tengah dan timur bisa segera memperoleh konektivitas jaringan yang baik secara keseluruhan," jelasnya.
Ke depan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut melanjutkan, pemerintah akan terus mendukung agar semakin banyak unicorn. Beberapa yang manjadi fokus pemerintah adalah pembentukan kebijakan yang tidak hanya berdampak secara parsial.
"Termasuk dalam kebijakan perpajakan. Dalam hal ini bersama industri termasuk unicorn sendiri untuk melihat apa kebutuhan mereka, apa dari sisi fasilitas, dan support apa yang dibutuhkan. Kalau bicara startup, di semua negara bisa lahir ribuan startup. Kita ingin semua orang yang punya ide dapat membangun, tapi memang tidak semuanya bisa survive. Ada yang namanya valley of death, saat mereka tumbuh pesat mereka mulai komersialisasi dari situ baru kita bisa mendukung," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran 6 persen sampai 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berdialog langsung dengan pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Pandan dan menanyakan cita-cita serta harapan para siswa ke depannya.
Baca SelengkapnyaSektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk memitigasi tantangan tersebut, Kementerian Keuangan berencana untuk melakukan reformasi pada sejumlah aspek.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca Selengkapnya