Menkeu beri tips pemerintahan baru capai pertumbuhan 6,5 persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan saat ini fundamental ekonomi Indonesia mendukung transisi pemerintahan selepas pemilihan umum. Bahkan, beberapa kebijakan yang serba ketat misalnya dalam hal likuiditas dan belanja pemerintah, ke depan bisa digenjot kabinet baru.
Chatib mengingatkan, inti kebijakan pemerintah setelah menghadapi gejolak akibat penarikan stimulus bank sentral Amerika Serikat Juni tahun lalu ada tiga, yaitu kenaikan suku bunga acuan, pengetatan anggaran, dan melepas nilai tukar kurs pada mekanisme pasar.
Tetap saja, paket kebijakan itu hanyalah respon jangka pendek. Menkeu mengakui pertumbuhan berkelanjutan dan perbaikan defisit paling utama adalah memperbaiki sisi penawaran (supply). Artinya, jenis ekspor unggulan Indonesia tak bisa lagi mengandalkan komoditas seperti batu bara atau tambang mentah.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
"Jadi pemerintahan ke depan, menkeu berikutnya, menko berikutnya, kalau mau pertumbuhan kembali, harus mengembalikan supply side. Indonesia tidak bisa hidup dari 65 persen ekspor komoditas, ini harus diversifikasi," kata Chatib dalam diskusi 'Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia' di Jakarta, Senin (7/4).
Rangkaian kebijakan bidang perekonomian di akhir masa kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang serba ketat, diyakini Chatib berhasil menurunkan defisit transaksi berjalan dari 4,4 persen (setara USD 10 miliar) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pada awal tahun sudah berkurang hingga di bawah 3 persen, atau senilai USD 1,4 miliar. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi harus melambat, dengan hanya mencapai 5,8 persen.
Menkeu percaya, tren perlambatan dan berhemat itu tak perlu lagi dilakukan pemerintahan baru. Sebab, defisit transaksi berjalan kemungkinan besar bisa mencapai target 2,5 persen dari PDB.
"Itu kenapa pada 2015 kalau stabil, dugaan saya kebijakan kita bisa tidak lagi ketat. Ini dengan asumsi gubernur bank sentralnya tetap sama. Karena ketika target defisit transaksi berjalan kita sudah tercapai, menkeu baru punya ruang untuk manuver, pengeluaran fiskal bisa naik, dan moneter bisa dilonggarkan, sekaligus mudah-mudahan ada sentimen positif pada pemerintah baru, sehingga bisa tumbuh hingga 6,5 persen," ungkapnya.
Supaya skenario ini benar-benar dapat diwujudkan, Chatib mengingatkan pemerintahan baru supaya menjalankan dua kebijakan tambahan, selain perbaikan ekspor. Yakni menggenjot pembangunan infrastruktur, lantas memperbaiki iklim investasi misalnya dengan memangkas perizinan usaha.
"Pembangunan infrastruktur memang akan makan waktu, tapi nanti kontribusi nya besar kepada pertumbuhan ekonomi, disokong juga dari investasi yang masuk," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca SelengkapnyaStrateginya menurut Said adalah konsumsi domestik harus dijaga dengan inflasi yang terjaga rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSyarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan Indonesia jadi negara maju di 2045.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dalam visi misinya melibatkan aspek ekonomi baru seperti transisi energi atau ekonomi hijau dan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca Selengkapnya