Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu beri tips pemerintahan baru capai pertumbuhan 6,5 persen

Menkeu beri tips pemerintahan baru capai pertumbuhan 6,5 persen Chatib Basri. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan saat ini fundamental ekonomi Indonesia mendukung transisi pemerintahan selepas pemilihan umum. Bahkan, beberapa kebijakan yang serba ketat misalnya dalam hal likuiditas dan belanja pemerintah, ke depan bisa digenjot kabinet baru.

Chatib mengingatkan, inti kebijakan pemerintah setelah menghadapi gejolak akibat penarikan stimulus bank sentral Amerika Serikat Juni tahun lalu ada tiga, yaitu kenaikan suku bunga acuan, pengetatan anggaran, dan melepas nilai tukar kurs pada mekanisme pasar.

Tetap saja, paket kebijakan itu hanyalah respon jangka pendek. Menkeu mengakui pertumbuhan berkelanjutan dan perbaikan defisit paling utama adalah memperbaiki sisi penawaran (supply). Artinya, jenis ekspor unggulan Indonesia tak bisa lagi mengandalkan komoditas seperti batu bara atau tambang mentah.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi pemerintahan ke depan, menkeu berikutnya, menko berikutnya, kalau mau pertumbuhan kembali, harus mengembalikan supply side. Indonesia tidak bisa hidup dari 65 persen ekspor komoditas, ini harus diversifikasi," kata Chatib dalam diskusi 'Menyongsong Peta Baru Kebijakan Ekonomi Indonesia' di Jakarta, Senin (7/4).

Rangkaian kebijakan bidang perekonomian di akhir masa kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang serba ketat, diyakini Chatib berhasil menurunkan defisit transaksi berjalan dari 4,4 persen (setara USD 10 miliar) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), pada awal tahun sudah berkurang hingga di bawah 3 persen, atau senilai USD 1,4 miliar. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi harus melambat, dengan hanya mencapai 5,8 persen.

Menkeu percaya, tren perlambatan dan berhemat itu tak perlu lagi dilakukan pemerintahan baru. Sebab, defisit transaksi berjalan kemungkinan besar bisa mencapai target 2,5 persen dari PDB.

"Itu kenapa pada 2015 kalau stabil, dugaan saya kebijakan kita bisa tidak lagi ketat. Ini dengan asumsi gubernur bank sentralnya tetap sama. Karena ketika target defisit transaksi berjalan kita sudah tercapai, menkeu baru punya ruang untuk manuver, pengeluaran fiskal bisa naik, dan moneter bisa dilonggarkan, sekaligus mudah-mudahan ada sentimen positif pada pemerintah baru, sehingga bisa tumbuh hingga 6,5 persen," ungkapnya.

Supaya skenario ini benar-benar dapat diwujudkan, Chatib mengingatkan pemerintahan baru supaya menjalankan dua kebijakan tambahan, selain perbaikan ekspor. Yakni menggenjot pembangunan infrastruktur, lantas memperbaiki iklim investasi misalnya dengan memangkas perizinan usaha.

"Pembangunan infrastruktur memang akan makan waktu, tapi nanti kontribusi nya besar kepada pertumbuhan ekonomi, disokong juga dari investasi yang masuk," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Dorong Pemerintah Berani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen
Said Abdullah Dorong Pemerintah Berani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen

Strateginya menurut Said adalah konsumsi domestik harus dijaga dengan inflasi yang terjaga rendah.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Syarat Penting Agar Indonesia Emas Bisa Tercapai di Tahun 2045
Terungkap, Ini Syarat Penting Agar Indonesia Emas Bisa Tercapai di Tahun 2045

Pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya

Syarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket

Baca Selengkapnya
Ekonomi RI Harus Capai 6 Persen Agar Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Ekonomi RI Harus Capai 6 Persen Agar Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Pemerintah menargetkan Indonesia jadi negara maju di 2045.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sebut Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Airlangga Sebut Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Prospek Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika

Pemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Bedah Visi Misi Capres: Target Ekonomi 7 Persen Terlalu Ambisius
Bedah Visi Misi Capres: Target Ekonomi 7 Persen Terlalu Ambisius

Pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dalam visi misinya melibatkan aspek ekonomi baru seperti transisi energi atau ekonomi hijau dan ekonomi digital.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Saja Tak Cukup Buat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Apa Hal Lainnya?
Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Saja Tak Cukup Buat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Apa Hal Lainnya?

Airlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.

Baca Selengkapnya