Menkeu Catat Penarikan Utang per September 2020 Capai Rp784,7 T
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan anggaran hingga September 2020 telah mencapai Rp784,7 triliun. Angka ini setara dengan 75,5 persen dari target perpres 72/2020 sebesar Rp1.039,2 triliun.
"Likuiditas perekonomian kita cukup besar. Namun demand terhadap money terutama untuk kredit di perbankan masih rendah. Sehingga ketersediaan untuk SBN baik oleh sektor perbankan maupun yang lainnya itu cukup baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam APBN KiTa, Senin (19/10).
Dengan likuiditas yang cukup baik, lanjut menkeu, pembiayaan utang masih bisa dijaga yaitu 66,4 persen dari target perpres 72/2020. Atau Rp810 triliun dari Rp1.220,5 triliun.
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Rinciannya, realisasi pembiayaan utang melalui SBN mencapai Rp790,6 triliun, tumbuh 139,2 persen yoy. Sementara pembiayaan utang melalui pinjaman yakni Rp20,1 triliun, terkontraksi 259,5 persen yoy. Lalu pemberian pinjaman realisasinya sebesar Rp1,4 triliun dan pembiayaan lainnya Rp0,2 triliun.
Selanjutnya
Adapun realisasi penerbitan SBN sesuai SKB I, hingga 13 Oktober 2020 telah mencapai Rp61,63 triliun. Terdiri dari SBSN Rp29,05 triliun dan SUN Rp32,58 triliun.
Sementara, realisasi penerbitan SBN sesuai SKB II, atau burden sharing untuk pembiayaan public goods, yakni sebesar Rp229,68 triliun. Angka ini setara 57,77 persen dari target Rp397,56 triliun. Kemudian untuk pembiayaan non public goods, realisasinya mencapai Rp91,13 triliun. Atau 51,48 dari target Rp177,03 triliun.
Kemudian, pembiayaan investasi masih dalam dalam proses senilai Rp27,2 triliun. Kewajiban penjaminan Rp0,4 triliun.
"Untuk PMN kita sudah on-track sesuai dengan jadwal pencairannya dan tumbuh 145,5 persen untuk membantu berbagai BUMN kita yang memang mengalami tekanan covid-19 maupun development mission yang cukup besar," kata menkeu.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaPresentase realisasi anggaran tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAdapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaDana disalurkan melalui KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pilkada Serentak.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca Selengkapnya