Menkeu: Cuma 16 emiten baru di 2016, terendah dalam 7 tahun terakhir
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kekecewaannya karena tahun lalu hanya ada 16 emiten baru. Catatan ini menjadi yang terendah dalam kinerja pasar modal di tujuh tahun terakhir.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang baik perlu dukungan dari pasar modal. Dia sangat mengharapkan seluruh pelaku pasar modal untuk terus melakukan perbaikan tidak hanya dari sisi market kapitalisasi namun juga dari sisi jumlah perusahaan yang bisa masuk bursa.
"Saya mencatat bahwa 2016 sebanyak 540 emiten bursa meningkat dari 2015 sebanyak 524 yaitu cuma 16 emiten baru, ini terendah dalam 7 tahun terakhir," katanya di gedung BEI, Jakarta, Rabu (3/1).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
"Tentu kita perlu melakukan refleksi, karena kalau market kapitalisasi meningkat tapi perusahaannya sangat sedikit maka itu bukan merupakan indikator yang sehat dan membanggakan," sambungnya.
Dirinya juga tetap berharap market kapitalisasi bisa meningkat. "Oleh karena itu, kita akan memacu terus menerus agar perusahaan melihat bahwa masuk bursa adalah hal yang tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan namun juga masyarakat. Bahwa perusahaan yang dimiliki publik merupakan aset negara keseluruhan," ujarnya.
Untuk itu dirinya sangat mengharapkan, seluruh emiten, maupun OJK bersama-sama melakukan upaya peningkatan transaksi di bursa. Sebab, ini bisa menjadi wadah untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Sementara, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya dukungan baik dari sisi perekonomian sampai kebijakan ekonomi yang nantinya akan membawa Indonesia sebagai negara maju.
"Kita akan melakukan berbagai policy untuk menciptakan dorongan agar masuk bursa adalah sesuatu yang mudah dan bukan merupakan sesuatu yang sifatnya eksklusif. Yang bisa dilakukan oleh semua perusahaan besar, menengah, kecil dengan basis di Jakarta maupun daerah," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi BPR maupun BPR untuk melantai di bursa saham.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaMeskipun dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dari segi permodalan koperasi mengalami peningkatan dari Rp200,66 triliun menjadi Rp254,17 triliun.
Baca SelengkapnyaSyarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket
Baca Selengkapnya