Menkeu ke Bea Cukai: Jangan meniru mereka yang tidak disiplin
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta seluruh jajaran Direksi Bea Cukai tengah memperingati Hari Bea dan Cukai ke-70. Dalam peringatan tersebut, Sri meminta agar pegawai Ditjen Bea Cukai untuk selalu disiplin dalam menjalankan kewajibannya tanpa ada praktik ilegal.
"Saya mengingatkan kepada para seluruh pegawai bea cukai agar tidak meniru mereka yang telah melanggar disiplin, bahkan saya juga berharap bahwa anda semua ikut melaksanakan dedikasi dan menjaga integritas DBC, agar instansi ini menjadi salah satu tulang punggung yang dapat dibanggakan," ujarnya di kantor Ditjen Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta, Kamis (13/10).
Selain itu, dia juga meminta agar pegawai Ditjen Bea Cukai yang lebih senior bisa menjadi contoh yang baik untuk pegawai yang lebih muda. Bahkan, dia mengimbau agar pegawai yang berprestasi dan berdedikasi tinggi diberikan apresiasi untuk meningkatkan kinerjanya.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang memimpin Bea Cukai saat dibekukan? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa alasan dibekukannya Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Kenapa Presiden Soeharto bekuin Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
"Saya minta kepada dirjen bea cukai, untuk memperhatikan pegawai yang berprestasi dan memberikan apresiasi. Saya juga mendukung upaya kita untuk terus memberikan keteladan dan dedikasinya agar seluruh jajaran bea cukai dapat meningkatkan prestasinya," imbuhnya.
Sri mengingatkan kepada Dirjen Bea Cukai Heri Pambudi untuk menindak tegas pegawainya yang melanggar. Tujuannya, agar nama baik Ditjen Bea Cukai tidak tercoreng akibat praktik ilegal tersebut.
"Saya juga minta dirjen agar terus bertindak tegas kepada mereka yang terbukti melakukan pelanggaran, karena kita tidak akan rela, ada satu nila setitik yang akan merusak seluruh prestasi dan reputasi dari instansi yang kita cintai ini. Jangan membiarkan seluruh kerja keras, keberanian yang luar biasa dari seluruh jajaran bea cukai, akan dicoreng atau ditutup oleh oknum yang segelintir, masyarakat akan mudah menilai hal-hal yang buruk dan memalukan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran bea dan cukai untuk dapat menghidupkan kembali semangat leadership, ownership dan ketahanan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani lantas memberi peringatan untuk para bawahannya di Bea Cukai
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan ini untuk memberikan kewenangan Ditjen Pajak memantau keuangan masyarakat yang menghindari pajak.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani blak-blakan kasus barang kiriman impor dikenakanan pajak tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan untuk tidak menjadi sosok yang egois.
Baca SelengkapnyaBahlil tak ingin anak buahnya membuat langkah-langkah di luar wewenang yang justru menimbulkan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani tak membeberkan tanggapan Jokowi atas masalah yang terjadi di Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaStigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.
Baca SelengkapnyaKekejaman yang kerap terjadi di dalam dunia pekerjaan akibat kurangnya rasa kebersamaan.
Baca SelengkapnyaJokowi juga meminta aparat Kejaksaan tidak bermain proyek.
Baca Selengkapnya