Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu: Keputusan bank sentral Amerika jadi sentimen negatif di RI

Menkeu: Keputusan bank sentral Amerika jadi sentimen negatif di RI Bambang Brodjonegoro. ©AFP PHOTO

Merdeka.com - Bank sentral Amerika Serikat atau secara informal disebut The Fed memutuskan tidak akan menaikkan suku bunga acuan. Keputusan ini dinilai akan memberi sentimen negatif pada perekonomian Indonesia.

Hal tersebut diakui Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/9).

"Belum adanya kenaikan tingkat bunga Amerika Serikat (AS), yang terus terjadi spekulasi antara mata uang dolar dengan semua mata uang negara dunia. Khususnya bagi negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia," ujar Bambang.

Orang lain juga bertanya?

Bambang menduga, langkah The Fed ini dikarenakan perekonomian Amerika Serikat masih bergejolak. ‎Untuk itu pemerintah tetap melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun otoritas terkait untuk tetap menjaga pasar keuangan nasional.

"Kami akan tetap menjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas keuangan. Agar kita bisa melewati masa-masa yang tidak mudah dan penuh dengan ketidakpastian. Sambil kita melihat arah kebijakan The Fed," terangnya.

Bambang mengungkapkan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya bilamana kondisi ekonomi Amerika Serikat mulai berangsur membaik. Jika kondisi ini benar terjadi maka kondisi perekonomian Indonesia akan berdampak positif.

"Sinyal utamanya, kalau ekonomi AS membaik, artinya ekonomi China dan negara terkait AS juga akan membaik. Ekonomi China membaik itu akan punya nilai positif bagi Indonesia," tutupnya.

Seperti diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat belum akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya. Dalam menentukan kenaikan, The Fed akan mematok pada sejumlah instrumen ekonomi.

Saat ini, sebanyak 17 pejabat The Fed mengharapkan ekonomi Amerika Serikat bisa tumbuh sebesar 2,1 persen tahun ini, sedikit lebih besar dari proyeksi yang ditetapkan sebelumnya. Namun, diperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan dan tahun 2017 akan diturunkan.

The Fed pun menjadwalkan pertemuan kembali pada bulan Oktober dan Desember 2015 mendatang. Kenaikan suku bunga diprediksi akan dilakukan pada akhir tahun ini berdasarkan resiko global dan faktor ekonomi lainnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD

Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik

Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres

Diprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik
Rupiah Terus Anjlok hingga ke Level Rp16.229, Awas Barang yang Sering Kamu Beli Ini Harganya Bakal Naik

Melemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
FOTO: Rupiah Anjlok Lagi, Melemah 38 Poin Jadi Rp16.413 per Dolar AS
FOTO: Rupiah Anjlok Lagi, Melemah 38 Poin Jadi Rp16.413 per Dolar AS

Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).

Baca Selengkapnya