Menkeu optimistis pertumbuhan 2019 capai 5,8 persen, ini pertimbangannya
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, optimistis pertumbuhan ekonomi 2019 berada pada kisaran 5,4 hingga 5,8 persen. Hal tersebut dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan komponen perekonomian saat ini seperti konsumsi, ekspor dan investasi.
Menteri Sri Mulyani menjelaskan, konsumsi terus bergerak di 2018. Pada kuartal I 2018, konsumsi tercatat sebesar 4,59 persen. "Sesuai dengan APBN 2018, range ini disebabkan karena sisi faktor demand atau permintaan itu menunjukkan adanya suatu pergerakan. Konsumsi kuartal I sebesar 4,95 persen," ujarnya di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Selasa (5/6).
Angka pertumbuhan ekonomi tersebut masih perlu terus didorong terutama untuk masyarakat menengah ke atas yang cenderung masih menahan konsumsi. Sementara masyarakat kalangan bawah, masih terjaga sebab pemerintah terus menyalurkan berbagai program bantuan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Dengan angka itu, kita perlu mendorong konsumsi. Terutama adalah kelompok konsumsi masyarakat menengah ke atas. Karena untuk kelompok bawah mereka mendapat program dari pemerintah sehingga mereka memiliki pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 20 bahkan 40 persen ke bawah relatif meningkat," jelasnya.
Selanjutnya dari sisi investasi, Menteri Sri Mulyani mengatakan, peningkatan investasi swasta terutama pada manufaktur maupun primer dan jasa yang memiliki keterkaitan cukup pada industri kimia, industri makanan dan minuman dan sektor primer masih akan tumbuh positif.
"Pertumbuhan investasi yang disampaikan kuartal I sebesar 7,9 persen kita berharap secara tahunan bisa pada 7 persen. Apabila seluruh tahun bisa bertahan di atas 7 persen maka kita mendapat pertumbuhan ekonomi 5,2-5,4 persen. Range kami investasi adalah 7,27 sampai 7,54 persen," jelasnya.
Terakhir, ekspor juga menunjukkan perbaikan. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir terdapat pergeseran antara impor dan ekspor, pemerintah yakin berbagai insentif yang diberikan terhadap pengusaha bisa menggerakan roda ekspor hingga akhir tahun.
"Ekspor dalam hal ini diperkirakan sama dengan kuartal I yaitu 6,75 sampai 7,18 persen. Tentu tantangan kita adalah memperluas pangsa ekspor dan growth pertumbuhan ekspor itu serta memperluas diversifikasi produk yang ekspor. Kami menganggap jika pertumbuhan ekspor bisa dipertahankan di 7 persen seperti yang di kuartal I ini juga merupakan sesuatu yang baik dan perlu ditingkatkan," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaBasis proyeksi pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh terkendalinya inflasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca Selengkapnya