Menkeu pesimis pertumbuhan 7 persen ala Prabowo-Jokowi terwujud
Merdeka.com - Menteri Keuangan Chatib Basri menilai kondisi perekonomian global pada 2015 masih diwarnai ketatnya arus modal asing, akibat rencana bank sentral Amerika Serikat (The Fed) meningkatkan suku bunga pinjaman. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi di Tanah Air kemungkinan sulit melampaui 6 persen.
"Tahun depan agak berat kalau tujuh persen. Situasi global akan mempengaruhi," ujarnya selepas rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, di Jakarta, Selasa (24/6).
Dalam pembahasan awal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015, pemerintah menawarkan beberapa asumsi makro kepada legislatif. Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,5 persen - 6 persen. Inflasi tahunan 3 persen - 5 persen, dan kurs diperkirakan dalam kisaran Rp 11.500 - Rp 12.000 per USD.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kenapa Prabowo dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global? 'Dengan pengalaman panjangnya baik sebagai militer atau pejabat sipil, Prabowo Subianto diyakini mampu menjawab dinamika yang ada di kawasan.'
-
Bagaimana Prabowo menjaga keseimbangan hubungan internasional? Dengan kemampuannya, Prabowo diyakini para Pemilih Pandai mampu menjaga keseimbangan antara hubungan dengan China, AUKUS, dan negara-negara lainnya seraya meningkatkan kerja sama regional dan memperkuat peran dalam organisasi regional agar dapat membantu mengelola dan membangun keamanan bersama.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
Dari sisi penerimaan, lifting minyak masih dipatok optimis dengan alasan Blok Cepu beroperasi, sehingga ada produksi harian 900.000-950.000 barel per hari. Sedangkan lifting gas 1,2-1,25 juta barel per hari setara minyak. Harga acuan minyak Indonesia (ICP) di kisaran USD 95 - USD 110 per barel.
Atas dasar itu semua, Chatib menilai kedua calon presiden harus fokus menggenjot infrastruktur di tahun pertama memimpin. Itu akan memaksimalkan capaian pertumbuhan ekonomi.
Perlambatan di akhir masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono juga akibat banyak proyek infrastruktur tidak terbangun. "Salah satu yang membuat produktivitas melambat itu hambatan dalam infrastruktur," kata menkeu.
Infrastruktur juga akan memperbaiki sisi penawaran industri di mana selama ini kurang kompetitif di Tanah Air. Bila prasyarat dasar ini dipenuhi, maka presiden baru boleh berharap memperoleh pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen.
"Tahun 2016 bisa di atas 6 persen, kalau 7 persen di tahun setelahnya ya tergantung nanti," urainya.
Dalam visi-misi resmi, pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi. Tertulis dalam dokumen mereka, "meningkatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun, menuju pertumbuhan di atas 10 persen."
Kendati demikian, tidak dirinci pada jangka waktu berapa lama pertumbuhan setinggi itu bisa dicapai oleh pemerintahan Prabowo. Capres Gerindra ini menilai, cara paling tepat mencapai target itu adalah menaikkan rasio belanja negara, serta membangun infrastruktur besar-besaran.
Setali tiga uang, pasangan nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla juga menjanjikan pertumbuhan ekonomi tinggi apabila terpilih. Angka 7 persen dipilih, lantaran pasangan capres-cawapres ini berharap mampu membuka 15 juta lapangan kerja, serta mengurangi pengangguran ke level 4 persen dari total populasi setelah lima tahun menjabat. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto juga menyampaikan visi, misi dan program unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca Selengkapnya