Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu ungkap alasan dana penelitian Indonesia selalu kecil

Menkeu ungkap alasan dana penelitian Indonesia selalu kecil Ilustrasi penelitian. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia masih tertinggal dalam hal produksi ilmu pengetahuan maupun teknologi dengan negara tetangga. Hal ini terlihat selama tahun 1996-2014 Indonesia hanya menempati peringkat ke-57 dalam hal jumlah artikel ilmiah yang diterbitkan menjadi jurnal internasional.

Posisi tersebut masih kalah jauh dari Thailand di peringkat 43, Malaysia di peringkat 36, dan Singapura di peringkat 32. Alasannya, investasi Indonesia dalam penelitian dan pengembangan masih rendah, yakni hanya 0,09 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Para peneliti masih mengalami hambatan dalam pelaksanaan penelitian. Yakni jumlah riset yang relatif kecil dan mekanisme penelitian yang rumit karena masih mengikuti siklus tahunan anggaran negara," kata Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Rabu (30/3).

Dia menambahkan, pemerintah menyadari ada keterbatasan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menyediakan dana riset yang memadai. Maka perlu bantuan pendanaan dari dunia usaha, industri, maupun sumber pendanaan lain.

Selain itu, pendanaan riset di Indonesia juga masih jauh dari ideal, sebab sebagian besar masih berasal dari pemerintah, yakni sebesar 80 persen. Padahal, di negara maju kontribusi sektor swasta dan perguruan tinggi sendiri jauh lebih besar.

"Oleh karena itu pemerintah mengimbau agar sektor swasta dan perguruan tinggi bisa meningkatkan kontribusinya terhadap pendanaan riset," pungkasnya.

Dengan diresmikannya Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) sebagai lembaga pendanaan bagi penelitian sains di Indonesia, diharapkan jumlah riset bisa meningkat dan mekanismenya lebih fleksibel. Sehingga pendanaan penelitian bisa mencapai batas normal sebesar 1 persen dari PDB.

"Pemerintah tetap memberikan dukungan pendanaan yang nanti akan mendorong kemandirian DIPI untuk menarik sumber pendanaan lainnya di luar APBN baik di dalam maupun di luar negeri," imbuhnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan

Berikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia

Jokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.

Baca Selengkapnya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya

PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.

Baca Selengkapnya
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan
Kementerian Ini Jadi Penentu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Kunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.

Baca Selengkapnya
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
Mendiktisaintek: Lapangan Kerja Indonesia Sangat Minim untuk Lulusan Perguruan Tinggi
Mendiktisaintek: Lapangan Kerja Indonesia Sangat Minim untuk Lulusan Perguruan Tinggi

Mendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.

Baca Selengkapnya
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia

Guna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.

Baca Selengkapnya
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun

Sektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Selama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya