Menko Airlangga Beri Bocoran, Komoditas Ini Bakal Naik Harga
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan beberapa komoditas akan mengalami kenaikan harga yang cukup pesat beberapa waktu mendatang. Komoditas tersebut antara lain harganya diantaranya adalah minyak kelapa sawit (CPO), nikel, karet hingga tembaga dan emas.
Berdasarkan data proyeksi kementerian dari sumber Bank Dunia, CPO naik dari USD759 pada 2020 menjadi USD969 pada 2021, karet dari USD1,75 menjadi USD2,24, alumunium dari USD1,721 ke USD2,188, nikel dari USD13,928 ke USD16,406 dan batu bara USD77,6 ke USD61,4.
Dengan demikian data ini menunjukkan, harga-harga komoditas dunia mengalami peningkatan pesat pada tahun ini. Pihaknya pun mengimbau agar fenomena kenaikan harga-harga komoditas itu bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk mempercepat hilirisasi.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
"(Kenaikan) Ini seiring naiknya demand (permintaan). Dengan kenaikan ini Indonesia tentu diharapkan bisa memanfaatkan komoditas boom ini dengan hilirisasi agar lebih sustain," katanya, Jakarta, Rabu (19/5).
Menko Airlangga melanjutkan, untuk nikel, pemerintah telah menekankan kebijakan hilirisasi dengan menekan kebijakan ekspor dalam bentuk bahan baku diolah menjadi produk jati. Pengolahan ini setelah adanya industri smelter berbasis nikel dan baja.
"Ini jadi bagian dari kebijakan hilirisasi. Di mana sebelumnya kita hanya ekspor bahan baku. Dan 4 sampai 5 tahun ini kita bangun industri berbasis nikel dan baja ini sudah mampu ekspor diatas USD10 miliar tentu ini jadi capaian yang baik," jelasnya.
Untuk itu, hilirisasi nikel bisa diikuti dengan program hilirisasi untuk komoditas lain. Beberapa di antaranya seperti aluminium dan batu bara, dengan cara membangun industri pemurnian atau smelter yang lebih terintegrasi sehingga bisa memberikan nilai tambah produk.
"Bisa dengan dibangun smelter-smelter. Ini tentu memberi kita waktu recover ekonomi lebih cepat dan khusus sawit momentum ini akan didorong dari revitalisasi kebun rakyat dengan program replanting yang terintegrasi dananya dari BPDPKS dan KUR," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan HR CPO berasal dari rata-rata harga selama periode 25 Juli—24 Agustus 2024 .
Baca SelengkapnyaSelain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi menjadi hal penting dalam mengejar ambisi tersebut.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaSetelah menghentikan ekspor bijih nikel, Indonesia berhasil membangun smelter, yang meningkatkan nilai ekspor nikel secara signifikan.
Baca SelengkapnyaDalam Pasal 7 ayat 3, tarif PPN dapat diubah menjadi paling rendah 5 persen dan yang paling tinggi 15 persen.
Baca Selengkapnya