Menko Airlangga Dorong B20 Investasi di Sektor Energi Baru Terbarukan RI
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta, pelaku usaha yang tergabung dalam Forum B20 untuk berperan aktif membantu pemerintah mewujudkan target emisi nol persen atau net zero emission pada 2060 mendatang. Antara lain dengan berinvestasi di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
"Dengan bantuan (investasi) B20, kita dapat bergerak cepat mengimplementasikan tranformasi sektor energi (EBT) untuk mencapai net zero emission," ujar Menko Airlangga dalam acara B20 Inception Meeting, ditulis Jumat (28/1).
Menko Airlangga menerangkan, untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia maupun anggota G20 lainnya diperlukan pembiayaan dalam jumlah besar. Untuk itu, dukungan investasi dari pelaku usaha yang tergabung dalam forum B20 menjadi penting.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission 2060? Demi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata. Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
-
Apa tujuan net zero emission 2060? Selama proses transisi energi, pengembangan energi fosil termasuk gas bumi akan dipercepat. Jika dibandingkan, emisi gas bumi jauh lebih kecil dari emisi batubara dan minyak. Produksi gas kita akan meningkat dalam dua tiga tahun kedepan, gas akan menjadi energi utama selama masa transisi sampai tercapainya net zero emission tahun 2060
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Siapa yang sepakat menurunkan emisi? Lebih dari 30 negara industri sepakat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca mereka hingga 5% di bawah tingkat emisi gas rumah kaca pada tahun 1990.
"Kita juga perlu bermitra dengan sektor bisnis untuk memastikan pemulihan yang lebih hijau. Tanpa dukungan keuangan yang nyata dan berkelanjutan, kita mungkin tidak dapat mencapai target 'emisi nol bersih global' pada pertengahan abad ini, di tahun 2060," jelasnya.
Menko Airlangga menambahkan, pemerintah juga mengajak pelaku usaha yang tergabung dalam forum B20 untuk membantu pengembangan digitalisasi di Indonesia. Yakni dengan berbagi pengetahuan tentang bagaimana mempersiapkan pekerja dan sumber daya manusia untuk pekerjaan di masa depan.
"Karena inovasi dan teknologi akan bermanfaat bagi yang dapat mengelolanya," tutupnya.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menko Airlangga juga meminta masukan dari para pelaku usaha yang tergabung dalam forum Business B20 (B20) untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi positif di 2022.
"Kami berharap bantuan masukan pengusaha di acara ini (B20) dapat menjadi media diskusi antara Pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan, untuk mengomunikasikan strategi dalam memastikan percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022," kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga mencontohkan, bentuk bantuan yang bisa diberikan oleh para pelaku usaha di forum elit tersebut ialah dengan berbagi pengetahuan tentang bagaimana mempersiapkan pekerja dan sumber daya manusia untuk pekerjaan di masa depan. Khususnya terkait dengan digitalisasi yang kian marak akibat pandemi Covid-19.
"Karena inovasi dan teknologi akan bermanfaat bagi yang dapat mengelolanya," terangnya.
Sebagaimana diketahui, lanjut Menko Airlangga, perekonomian global saat ini menghadapi berbagai tantangan pemulihan yang tidak merata dan akibat pandemi Covid-19. Termasuk dari sisi infrastruktur digital yang masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kegiatan ekonomi pasca pandemi.
"Sehingga, Forum B20 harus dapat menjembatani antara konsep dan ide dengan aksi nyata untuk diimplementasikan secara kongkret," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengapresiasi banyaknya startup dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memperkuat konektivitas jaringan listrik guna mendongkrak fleksibilitas dan resiliensi energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk mencapai target bebas emisi pada tahun 2060.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaMedcoEnergi sebagai perusahaan swasta nasional akan membantu pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Baca SelengkapnyaAsosiasi: Energi Angin Berpotensi Besar untuk Capai Target Bauran Energi Nasional 2050
Baca SelengkapnyaPrinsip ESG idealnya menjadi kebutuhan bagi perusahaan di sektor energi dan ketenagalistrikan.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya