Menko Airlangga: Kita Melihat Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mencapai minus 2,07 persen. Angka ini menjadi pertumbuhan ekonomi terburuk kedua setelah krisis ekonomi 1998. Di mana saat itu, pertumbuhan ekonomi mencapai minus 13,1 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di 2020 menunjukan sinyal positif pemulihan ekonomi Tanah Air. Apalagi pada kuartal IV-2020 ekonomi domestik tumbuh sebesar minus 2,19 persen, atau lebih baik dari kuartal II bahkan III sebelumnya.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kita lihat secara year on year perekonomian Indonesia terkontraksi sebesar minus 2,07 persen di 2020. Kita melihat sinyal positif pemulihan ekonomi sudah terlihat di triwulan ke IV," jelasnya dalam video conference di Jakarta, Jumat (5/2).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Berdasarkan catatan BPS ekonomi pada kuartal II-2020 memang mengalami kontraksi dalam yakni sebesar minus 5,32 persen. Kemudian kembali mengalami perbaikan pada kuartal III-2020 sebesar minus 3,49, dan kembali membaik pada kuartal IV-2020 minus 2,19 persen.
"Tentu ini akan terus diperhatikan perbaikan ini tentu tidak lepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Dia menambahkan, intervensi yang dilakukan pemerintah dalam rangka penanganan covid dan pemulihan ekonomi nasional berhasil meningkatkan konsumsi pemerintah yang mencapai 1,76 persen secaya year on year. Sementara realisasi program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi mencapai sebesar Rp579,8 triliun dan atau 94,6 persen dari APBN 2020.
"Dan tentunya Ini meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk konsumsi sehingga konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar minus 3,61 secara year on year dan tumbuh positif secara 0,49 persen secara kuartal per kuartal dibandingkan triwulan sebelumnya," jelas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya