Menko Airlangga Minta Semua Pihak Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta penguatan kerja sama antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Menurutnya, selama bulan puasa berlangsung harga pangan harus tetap terkendali bagi masyarakat.
"Menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri ini penting untuk menjaga harga pangan," katanya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2022, Kamis (10/3).
Airlangga menyampaikan, saat ini, tren kenaikan harga sejumlah bahan pangan mulai terjadi. Hal ini tercermin dalam indeks inflasi volatile food. "Di mana inflasi volatile food diperkirakan sudah antara 3 sampai 5 persen," bebernya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Mengapa Airlangga Hartarto membahas deflasi? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespon terkait deflasi yang dialami Indonesia secara 5 bulan berturut-turut. Tercatat pada September 2024, RI kembali deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
Menurutnya ada tiga bentuk kerja sama yang bisa dilakukan antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan harga pangan jelang Ramadan. Pertama, pendataan untuk pemerataan distribusi aneka komoditas pangan.
"Kita sadari berbagai daerah di Indonesia memproduksi pangan tidak secara merata. Sehingga, distribusi menjadi penting," ucapnya.
Kedua, penyediaan alat penyimpanan untuk menampung hasil produksi. Terakhir, penyediaan transportasi untuk kelancaran arus distribusi.
"(Penyediaan) transportasi akan berpengaruh terhadap angka inflasi," tutupnya.
Harga Telur dan Cabai Melonjak Jelang Puasa
Sebelumnya, sejumlah harga kebutuhan pokok telah merangkak naik jelang bulan suci Ramadan 2022 . Hal ini mulai terlihat pada sejumlah pasar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Di Pasar Sidodadi Kleco, Laweyan, Solo misalnya, harga telur yang sebelumnya dijual Rp20.000 per kilogram naik menjadi Rp23.000 per kilogram, cabai rawit yang sebelumnya hanya Rp28.000-30.000 per kilogram melonjak hingga Rp60.000 per kilogram.
Cabai merah besar yang sebelumnya Rp25.000 per kilogram naik menjadi Rp45.000 per kilogram. Samiyem (50), pedagang cabai di Pasar Sidodadi menjelaskan kenaikan harga cabai yang terus melambung beberapa hari belakangan dikarenakan pasokan barang berkurang sehingga harga cenderung naik. Tak heran, harga cabai rawit merah yang ia jual bisa mencapai Rp60.000-70.000 per kilogram.
Namun jika pasokan cabai sudah kembali normal, harganya bisa kembali turun seperti hari-hari biasa. Pasokan cabai yang dijual di pasar itu sendiri berasal dari berbagai tempat di sekitar seperti Boyolali, Salatiga, Karanganyar, dan wilayah Jawa Timur.
Samiyem menambahkan, di luar cabai, harga komoditas sayuran lainnya seperti bawang putih dijual stabil Rp30.000 per kilogram, bawang merah Rp25.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp22.000 per kilogram. Sementara itu harga daging sapi dijual Rp110.000 per kilogram dan daging ayam Rp33.000 per kilogram.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut yaitu minyak goreng dan bawang merah, yang terus mengalami kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.
Baca Selengkapnyaharga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca Selengkapnya