Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Airlangga: RAPBN 2022 Fleksibel dan Antisipatif Hadapi Ketidakpastian

Menko Airlangga: RAPBN 2022 Fleksibel dan Antisipatif Hadapi Ketidakpastian Menko Airlangga. ©2020 Foto: Lutfi/Humas Ekon

Merdeka.com - Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi telah menyusun dan melaporkan Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) 2022 dengan tema 'Melanjutkan Dukungan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural'. Pada tahun depan, pemerintah dan akan fokus pada dukungan kesehatan dan penguatan perlindungan masyarakat, dengan tetap fleksibel serta antisipatif menghadapi ketidakpastian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, RAPBN 2022 melanjutkan konsolidasi fiskal dengan antisipatif terhadap ketidakpastian.

"Pemerintah juga akan terus mengakselerasi program vaksinasi agar dapat mengendalikan pandemi dan ini merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional," kata Airlangga dikutip Selasa (17/8).

Orang lain juga bertanya?

Dalam RAPBN 2022, pemerintah menetapkan target pendapatan negara sebesar Rp1.840,7 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.708,7 Triliun. Nominal defisit turun 9,7 persen dibandingkan APBN 2021, atau defisit APBN sebesar 4,85 persen dari PDB.

Untuk mengantisipasi situasi pandemi, pemerintah menyiapkan tambahan kebutuhan anggaran melalui pengalokasian untuk Program PEN 2022, yang akan fokus untuk kebutuhan penanganan kesehatan sebesar Rp148,1 triliun dan kebutuhan anggaran untuk perlindungan masyarakat sebesar Rp153,7 triliun dengan rincian sebagai berikut:

Penanganan kesehatan (Rp148,1 triliun)

- Anggaran testing, tracing, treatment Rp4,5 triliun.

- Perawatan pasien Covid-19 Rp14,9 triliun (250 ribu pasien dirawat dengan cost sharing BPJS 15 persen).

- Obat Covid-19 Rp1 triliun (4 juta paket). Insentif Nakes (12 bulan): Pusat Rp6,4 triliun dan Daerah Rp6,1 triliun

- Vaksinasi dengan anggaran pengadaan sebesar Rp38,44 triliun

- Insentif perpajakan vaksin Rp2,4 triliun

- Penanganan kesehatan lainnya di daerah Rp26,2 triliun

- Antisipasi kesehatan lainnya Rp38,7 triliun (a.l. perluasan klaim pasien 650 ribu dengan cost sharing BPJS 15 persen.

Perlindungan Masyarakat

Perlindungan masyarakat (Rp153,7 triliun)

- PKH untuk 10 juta KPM Rp28,7 triliun

- Kartu sembako untuk 18,8 juta KPM Rp45,1 triliun

- Kartu Prakerja Rp11,0 triliun

- Dukungan program jaminan kehilangan pekerjaan Rp5,6 triliun

- BLT desa Rp27,2 triliun

- Cadangan perluasan Rp36,16 triliun:

- Bansos tunai untuk 10 juta KPM Rp12,02 triliun

- Kartu sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM Rp7,1 triliun

- Bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik Rp8,1 triliun

- Cadangan Perlinmas Rp9,0 triliun

"Kita berharap bahwa dengan anggaran APBN 2022, kita tetap menjaga kesehatan masyarakat dan tetap ada buffer perlindungan masyarakat, agar selain daya beli bisa tertahan juga bisa memberikan multiplier effect pertumbuhan di sektor konsumsi," pungkas Airlangga.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024

Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020

Pada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen
Sri Mulyani Targetkan Defisit APBN 2025 Sebesar 2,82 Persen

“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun

Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati
Pendapatan Negara Turun di Awal 2024, Sri Mulyani: Kita Harus Hati-Hati

Dengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.

Baca Selengkapnya
APBN Tahun 2024 Usung Tema Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif & Berkelanjutan
APBN Tahun 2024 Usung Tema Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif & Berkelanjutan

Pemerintah terus berupaya untuk menyikapikonstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya