Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Airlangga Sebut B30 Efektif Turunkan Emisi Karbon dan Hemat Devisa Rp113 T

Menko Airlangga Sebut B30 Efektif Turunkan Emisi Karbon dan Hemat Devisa Rp113 T Uji Coba Penggunaan Bahan Bakar B30. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan B30 dinilai berhasil dalam menurunkan gas rumah kaca. Pada 2020, terjadi penurunan hingga 23,3 juta karbondioksida.

"Kebijakan B30 telah berkontribusi dalam penurunan gas rumah kaca sebesar 23,3 juta karbondioksida di tahun 2020," kata Menko Airlangga dalam sambutannya di Seremoni Keberhasilan Uji Terbang CN 235 dengan Bioavtur, Jakarta, Rabu (6/10).

Penggunaan B30 juga telah mengurangi impor solar sekaligus menghemat devisa negara dengan implementasinya hingga USD 8 miliar atau setara Rp 113,8 triliun (asumsi Rp 14.230 per USD). Maka dari itu, pemerintah menargetkan penggunaan B30 mencapai 9,2 juta kilo liter agar bauran kebijakan 23 persen energi baru terbarukan bisa tercapai di tahun 2025.

"Kami terus dukung B30 yang ditargetkan 0,2 juta kilo liter dengan 23 persen bauran energi baru terbarukan di tahun 2025," kata dia.

Menkko Airlangga menjelaskan, penggunaan kelapa sawit sebagai bahan bakar dinilai lebih efektif ketimbang sumber minyak nabati yang lainnya. Untuk penggunaan 1 tn minyak kelapa sawit hanya membutuhkan 0,3 hektar lahan. Lebih kecil ketimbang penggunaan reddit oil yang membutuhkan 1,3 hektar, sunflower oil 1,5 hektar dan soy bean oil 2,5 hektar. Terlebih Indonesia telah menguasai 55 persen pasar kebutuhan sawit dunia.

"Indonesia negara terbesar yang kuasai sawit hingga 55 persen dunia. Dibandingkan komoditas pesaing, sawit lebih efektif dengan 1 ton minyak sawit dibutuhkan 0,3 hektar lahan," tutur Menko Airlangga.

Sawit Pulihkan Ekonomi Kalimantan dan Sumatera

Selain itu harga kelapa sawit juga masuk dalam kelompok komoditas yang setara dengan tembaga dan emas. Bahkan, saat ini harga sawit sedang tinggi dengan kisaran USD 1.200 per ton.

Kenaikan harga ini membuat nilai tukar petani (NTP) berada di Rp 1.800- Rp 2.200 tandan buah segar (tbs). Sehingga perekonomian masyarakat di Kalimantan dan Sumatera saat ini telah mengalami pemulihan.

"Makanya perekonomian Kalimantan dan Sumatera ini sudah positif," kata dia.

Di sisi lain, sektor ini juga telah berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja. Setidaknya ada 16 juta tenaga kerja bergantung pada sektor ini. Kontribusi sawit terhadap ekspor pun mencapai 15,6 persen.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Jamin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 6,22 Persen di 2045 dengan Cara Ini
Airlangga Jamin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 6,22 Persen di 2045 dengan Cara Ini

Airlangga mengapresiasi banyaknya startup dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.

Baca Selengkapnya
Kinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Kinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%

Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pastikan Program B40 di 2024 Bisa Hemat Devisa hingga Rp404 Triliun
Airlangga Pastikan Program B40 di 2024 Bisa Hemat Devisa hingga Rp404 Triliun

Sebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Kejar Target 0 Emisi Karbon
Strategi Pemerintah Kejar Target 0 Emisi Karbon

Indonesia akan memperkuat konektivitas jaringan listrik guna mendongkrak fleksibilitas dan resiliensi energi.

Baca Selengkapnya
Lebih Besar dari 2022, PGN Catat Turunkan Emisi 598,39 Ton Co2 Sepanjang 2023
Lebih Besar dari 2022, PGN Catat Turunkan Emisi 598,39 Ton Co2 Sepanjang 2023

"Inisiatif ini berhasil menghasilkan pengurangan emisi sebesar 67,42 ton CO2 eq per semester," sebutnya.

Baca Selengkapnya
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Medco Energi Konversi Pasokan Listrik dari Gas Turbin ke PLN
Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca, Medco Energi Konversi Pasokan Listrik dari Gas Turbin ke PLN

Inisiatif konversi serupa sebelumnya juga dilakukan di Blok South Sumatra (Stasiun Serdang, Gunung Kembang, dan Temelat) di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pamer Deforestasi Indonesia Terendah 20 Tahun Terakhir di KTT Iklim COP28
Jokowi Pamer Deforestasi Indonesia Terendah 20 Tahun Terakhir di KTT Iklim COP28

Jokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon

Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan

Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Satgas Karbon Bentukan Pemerintah dan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Bakal Sulap Polusi Jadi Cuan
Satgas Karbon Bentukan Pemerintah dan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Bakal Sulap Polusi Jadi Cuan

Satgas ini akan dipimpin oleh Prof. Dr. Laode Kamaluddin selaku Tim Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ishak.

Baca Selengkapnya