Menko Airlangga Sebut Fintech Telah Salurkan Pinjaman Rp100 Triliun
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, perusahaan financial technology (fintech) Peer to Peer Lending (P2P) telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp100 triliun per September 2020. Nilai tersebut naik sebesar 113 persen dibanding periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).
"Di dalam penyaluran pinjaman akumulasi penyaluran p2p lending sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun hingga bulan september 2020. Atau ini naik sebesar 113 persen secara tahunan (yoy)," ucap Airlangga dalam acara peluncuran "Indonesia Fintech Society (IFSoc)", Senin (9/11).
Airlangga mengatakan, kenaikan pesat penyaluran pinjaman p2p lending ini tak lepas dari peningkatan jumlah aku peminjam (borrower) dan penyaluran pinjaman. "Dan usia lender ataupun borrower kelompok muda berusia rata-rata 34 tahun," jelasnya.
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
-
Bagaimana cara mengajukan pinjaman di Fintech? Sementara syarat pengajuan pinjaman di Fintech lending umumnya dokumen yang dibutuhkan yaitu - Foto KTP - Swafoto amda - Mutasi rekening 4 bulan terakhir - Foto NPWP atau laporan penjualan di marketplace atau di sistem kasir digital
-
Apa itu bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.Bunga ini dihitung sebagai persentase tertentu dari jumlah pinjaman yang diberikan. Dalam praktiknya, bunga persen pinjaman disebut juga sebagai suku bunga.
-
Bagaimana Yulianto membantu nasabah mendapatkan pinjaman? 'Mulai dari survei, foto diperternakan, perkebunan, dan proses lainnya bisa melalui saya. Lalu hasil survei saya input dan di-acc oleh pihak BRI hingga pinjaman masuk ke rekening nasabah,'
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi di tengah masyarakat juga menopang pertumbuhan industri fintech. Menyusul kian mudahnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang dibutuhkan.
"Di tahun 2019 laporan Google dan Temasek menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia yang terbesar dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN. Fintech memiliki peran besar dengan estimasi nilai 45 miliar USD dan pertumbuhan tahunan hampir 50 persen," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta stakeholders terkait untuk mampu menjaga tren pertumbuhan positif ini. Sehingga fintech ke depan terus bisa berinovasi dalam memberikan layanan terhadap masyarakat.
"Di samping itu juga melindungi kepentingan masyarakat merupakan aspek paling penting. Sehingga OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentunya harus terus melakukan pengawasan secara dinamis," tutup Menko Airlangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, pembiayaan dari fintech lending terus meningkat. Tren ini seiring kemudahan akses pinjaman oleh layanan Fintech atau pinjaman online.
Baca SelengkapnyaSederet aturan yang akan dibuat untuk pinjaman online (pinjol) oleh OJK.
Baca SelengkapnyaTercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaDana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaAdanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaAFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaPerkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnya