Menko Airlangga Sebut RI Kini Miliki 8 Unicorn dan 1 Decacorn, Apa Saja?
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kini punya 8 unicorn dan 1 decacorn. Unicorn dan decacorn tersebut terdiri dari usaha di bidang e-commerce, transportasi, jasa antar, travel dan juga start up fintech.
"Munculnya 8 unicorn dan 1 decacorn di bidang e-commerce, transportasi, jasa antar, travel dan juga start up fintech diharapkan bisa berintegrasi," kata Menko Airlangga, Jakarta, Kamis (11/11).
Adapun kedelapan unicorn saat ini dikutip dari berbagai sumber adalah Tokopedia, Bukalapak, Xendit, Ovo, Traveloka, J&T Ekspress, Onlinepajak dan Ajaib. Sementara satu-satunya decacorn milik Indonesia hingga kini adalah Gojek.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
Menko Airlangga menginginkan unicorn dan decacorn bisa saling terintegrasi. Dengan demikian, inklusi keuangan di berbagai segmen bisa terjangkau.
"Fintech berfungsi sebagai enabler dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital kita. Fintech juga diharapkan mampu mendorong partisipasi UMKM, dan mampu membuat UMKM mengakses platform digital," katanya.
Menko Airlangga menambahkan hingga kini, sudah ada 275 perusahaan fintech di Indonesia. Di mana, hingga September 2021, peer to peer lending sudah menyalurkan dana sebesar Rp262,93 triliun.
"Bayangkan ini kecepatannya setara dengan KUR yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp285 triliun," tandasnya.
Siapkan Pendanaan Startup
Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, mengatakan, pemerintah telah memiliki program perusahaan pemula berbasis teknologi, yang memberikan pendanaan untuk para pelaku wirausaha dan start up.
"Pemerintah telah memiliki program yaitu perusahaan pemula berbasis teknologi, dimana startup dan wirausaha akan mendapatkan pendanaan dan pembiayaan dari pemerintah yang memiliki beberapa science Techno Park yang disebar di berbagai wilayah," kata Menko Airlangga, dalam sambutannya di acara KAGAMA Depok, Kamis (11/11).
Menurutnya, di era revolusi 4.0 hanya orang-orang yang mampu beradaptasi lah yang dapat terus bekerja dan melihat tantangan sebagai peluang untuk dapat berkarya nyata. Sehingga dapat melakukan pekerjaan yang semakin kompleks dan berbagai produk manufaktur tentunya akan lebih produktif dengan adanya aplikasi industri 4.0.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebut para pendiri startup terutama akan menjadi pahlawan-pahlawan karena Pemerintah memerlukan banyak lapangan kerja dengan bonus demografi yang akan dialami Indonesia dalam 5-10 tahun ke depan yang ditentukan oleh rasio generasi milenial dan generasi Z.
"Ini diperlukan khususnya untuk meningkatkan penerimaan tenaga kerja," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia memerlukan pahlawan masa kini untuk mentransformasi era industri 4.0. Pahlawan masa kini yang dimaksud bukan berperang secara fisik melainkan mengedepankan ide, karakter, kepribadian, inovatif di dalam dunia baru dunia digital, dunia artificial intelligence, di dunia crypto, dan berbagai inovatif-inovatif berbasis teknologi lainnya.
"Kita di era ini adalah perlu kita mengalahkan berbagai tantangan terutama di bidang persaingan Global, dengan berbagai Start up-start up di negara ASEAN yang lain," ujarnya.
Untuk menjadi pahlawan di era 4.0, kita harus siap dengan perubahan yang lebih cepat dan tentunya dengan peralatan serta teknologi dan otomatisasi kehidupan masyarakat akan meningkat produktivitasnya dan membutuhkan keterampilan baru.
Menurutnya, kemampuan coding, kemampuan efisiensi, kemampuan produktif ini sangat dibutuhkan oleh lingkungan kerja di bidang usaha atau sektor industri.
Menko Airlangga mengajak kepada generasi muda penerus bangsa agar terus bersemangat, terus belajar mengasah kreativitas, sehingga bisa menciptakan berbagai inovasi dalam bentuk kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan kewiraswastaan nasional.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengapresiasi banyaknya startup dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Airlangga Hartarto telah memperkuat perekonomian Indonesia melalui berbagai program
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca Selengkapnya