Menko Darmin akui Indonesia tak siap hadapi pasar bebas ASEAN
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, mayoritas Daya Manusia (SDM) Indonesia belum profesional.
Menurut Darmin, negara lain sedang mempersiapkan diri mencetak SDM unggul untuk masuk ke Indonesia. Untuk itu, kompetensi kelembagaan harus mampu mencetak SDM unggul agar Indonesia tidak dijajah pekerja asing.
"Kita belum siap terutama di segi SDM. Untuk menghadapi MEA sendiri, sepatutnya peranan asosiasi itu sentral di dalam mewujudkan kelembagaan dan mekanisme penentuan kompetensi dan sertifikasi yang dibutuhkan untuk mendukung MEA. Kalau ini tidak jalan maka kita tidak bisa bersaing," ujar dia di Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (10/9).
-
Kenapa Pemprov Kaltim fokus di SDM berdaya saing? Di antaranya seperti mewujudkan SDM berdaya saing dengan sasaran meningkatnya pemerataan taraf pendidikan masyarakat. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Menurunnya tingkat pengangguran dan meningkatnya daya saing perempuan.
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim meningkatkan daya saing SDM? Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim ini sejalan dengan amanat dari Pemerintah Pusat. Pihaknya bersama dewan pendidikan bersinergi tidak hanya dari unsur Pemerintah Provinsi tetapi juga dari akademisi.Kemudian pihaknya juga mencoba menyusun sebuah grand design untuk menyiapkan SDM Kaltim yang bersiap menghadapi situasi dan Kondisi yang akan datang, terutama di penguatan kegiatan Vokasi (Pendidikan Vokasi). Ia menegaskan, bagaimana revitalisasi untuk pendidikan vokasi di Kaltim itu akan dirumuskan didalam grand design dengan berbasis kawasan, geospasial dan geo ekonomi dengan harapan ini akan terhubung dengan transformasi ekonomi.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Dia menegaskan, pemerintah akan bekerja sama dengan ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) untuk melakukan sejumlah langkah agar tenaga kerja Indonesia bisa bersaing di pasar bebas ASEAN. Pertumbuhan industri selama ini belum menjadi motor penggerak memperbaiki SDM Indonesia.
"Artinya, kita tetap punya sektor industri 15 tahun ini tapi bukan sebagai motor penggerak. Buktinya sederhana, pertumbuhan industri kita 15 tahun terakhir di bawah pertumbuhan nasional," kata dia.
Dia berharap ISEI dapat menjadi motor penggerak dan menjadikan isu industri ini dengan mengundang pemangku kepentingan di bidang industri untuk mengembangkan sektor SDM.
"Karena sekarang, kita rasakan betul bahwa tidak adanya industri yang kuat pada saat harga komoditi jatuh dan biarpun Rupiah terdepresiasi banyak, kita juga tidak bisa memanfaatkan ekspor dengan maksimal," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaBudiman menyinggung, demokrasi yang dibicarakan akhir-akhir ini hanya sebatas persoalan eksistensi belaka.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaIndonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca Selengkapnya