Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin Akui Tak Mudah Wujudkan Swasembada Gula

Menko Darmin Akui Tak Mudah Wujudkan Swasembada Gula Darmin Nasution. ©2019 Humas Kemenko Perekonomian

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui tidak mudah untuk mewujudkan swasembada gula di Tanah Air. Sebab, butuh kebijakan komprehensif untuk jangka panjang demi mewujudkan cita-cita tersebut.

Darmin mengatakan, persoalan berat adalah bagaimana menghentikan impor gula itu sendiri. Sedangkan kebutuhan gula dalam negeri sendiri belum bisa dipenuhi karena selama berpuluh-puluh tahun pabrik gula rafinasi hanya mengolah gula kristal mentah menjadi gula industri.

"Sehingga kalau anda lihat hampir pabrik gula rafinasi adanya di dekat pelabuhan, karena otaknya mau mengimpor karena waktu itu pikirannya begitu," kata dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (3/9).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, para pemilik pabrik rafinasi harus memiliki kebun sendiri. Namun peran pemerintah di sini adalah bagaimana membantu agar para pabrikan gula mendapatkan lahan kebunnya.

"Oh nanti itu ke depan, cuma kan begini, itu yang punya pabrik rafinasi kita sih mau ada kebunnya. Tapi bantuin kita dong nyari tanahnya nah gitu lah. Kita juga mau tapi jangan kemudian menganggap pasti akan dapat, memangnya kita agen tanah apa," ujar Darmin.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono mengatakan, Indonesia baru bisa memenuhi kebutuhan gula dalam negeri secara mandiri pada 10 tahun mendatang. Dengan catatan pemerintah perlu memperluas lahan untuk perkebunan tebu.

Hingga tahun ini, luas perkebunan tebu baru mencapai sekitar 201.178 hektar di luar Pulau Jawa, dan 251.020 hektar untuk di Pulau Jawa. Jumlah ini diperkirakan bakal meningkat di 2024 menjadi 271.361 hektar di luar Jawa dan dalam 263.571 hektar di Jawa.

"Sampai 2024 itu target kita 535 ribu hektar. Itu baru memenuhi 3,2 juta ton, kebutuhan kita 5,8 juta ton. Analisis kami, kira-kira butuh 735 ribu hektar untuk mencapai swasembada. Itu tonasenya 5,9 juta ton. Kita prediksi 2029," jelas dia.

Pemerintah, kata dia, memang mengarahkan perluasan perkebunan tebu di luar Pulau Jawa. Alasannya adalah keterbatasan lahan di Pulau Jawa, sementara wilayah lainnya masih memiliki potensi untuk memperluas lahan untuk produksi gula nasional.

"Karena kalau mau perluas Jawa agak sulit. Kita konsentrasi di luar Jawa. Di dalam Jawa masih boleh, semangatnya perluas kebun. Di Sumatera ada potensi, Kalimantan juga, tidak bisa spesifik," ungkapnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor

residen Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.

Baca Selengkapnya
Kejagung Hanya Fokus Tangani Kasus Impor Gula Tahun 2015–2016
Kejagung Hanya Fokus Tangani Kasus Impor Gula Tahun 2015–2016

Harli mengatakan bahwa saat ini penyidik masih fokus pada penyidikan impor gula pada 2015–2016.

Baca Selengkapnya
Serikat Petani Minta Pemerintah Tak Impor Beras, Ini Alasannya
Serikat Petani Minta Pemerintah Tak Impor Beras, Ini Alasannya

Henry menilai, prosedur impor beras saat ini masih memerlukan rantai administrasi yang panjang.

Baca Selengkapnya
Mimpi Swasembada Gula Tahun 2030, Faktanya Produksi Terus Merosot 1 Dekade
Mimpi Swasembada Gula Tahun 2030, Faktanya Produksi Terus Merosot 1 Dekade

Penurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, Indonesia Tidak Lagi Impor Jagung, Beras, Garam, hingga Gula
Tahun Depan, Indonesia Tidak Lagi Impor Jagung, Beras, Garam, hingga Gula

Langkah ini setelah mempertimbangkan produksi dalam negeti masih mencukupi terhadap kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu
Ternyata Indonesia Paling Banyak Impor Terigu, Gula, Kedelai, hingga Susu

Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027
Begini Strategi Pemerintahan Prabowo Capai Swasembada Garam, Tak Lagi Impor Mulai 2027

Sebagian dari kebutuhan ini diharapkan dapat dipenuhi oleh PT Garam, yang memiliki stok sebanyak 300.000 ton.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
Jawaban Kejagung Saat Ditanya Soal Semua Mendag Setelah Tom Lembong juga Impor Gula
Jawaban Kejagung Saat Ditanya Soal Semua Mendag Setelah Tom Lembong juga Impor Gula

Kejaksaan Agung (Kejagung) buka suara perihal aktivitas impor gula di Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya
Menteri Prabowo: Tahun Depan Tak Ada Impor Pangan
Menteri Prabowo: Tahun Depan Tak Ada Impor Pangan

Komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya