Menko Darmin: Beras impor yang sudah masuk ke Indonesia 1,8 juta ton
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa beras impor yang sudah masuk ke Indonesia hingga saat ini mencapai sekitar 1,8 juta ton. Jumlah tersebut, terbilang kurang, sebab pemerintah telah mengeluarkan izin terbit impor besar mencapai 2 juta ton pada tahun ini.
Diketahui, Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 1 juta ton di pertengahan tahun ini. Izin impor ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pemerintah secara berturut-turut memberikan izin impor beras sebesar 500 ribu sebanyak dua kali kepada Bulog. Sehingga secara total jumlah impor beras mencapai 2 juta ton.
"(Hasil rakor-nya apa?) Yang sudah datang, ada yang masih di pelabuhan juga. Tapi angkanya 1,8 (juta ton)," ungkap Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (27/8).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
-
Dimana konsumsi beras dunia meningkat? Berdasarkan analisa Tauhid, tren peralihan konsumsi beras sudah terjadi sekitar 20 tahun terakhir.
Darmin menjelaskan, pemerintah berani memberikan izin impor hingga mencapai 2 juta ton pada tahun ini karena beberapa negara sebelumnya telah menyepakati dan berani menyanggupi untuk memenuhi kebutuhan stok beras di dalam negeri. Namun justru yang terealisasi saat ini baru ada sekitar 1,8 juta ton.
"Karena tadinya ada negara yang bilang iya, tapi sampai tanggal yang dijanjikan enggak datang. Ya enggak usah dibilang lah negaranya dari mana. Tapi tadinya 2 juta itu aslinya," imbuh Darmin.
Di sisi lain, Darmin pun mengakui, penyerapan beras di dalam negeri yang dilakukan oleh Bulog per semesternya semakin menurun. Karena itu, pihaknya pun sudah memperingatkan Bulog untuk betul-betul turun tangan. Itu dilakukan karena beberapa di pasaran harga beras terus bergerak naik.
"Jangan kemudian yang ditargetkan stoknya berapa, yang harus dilihat kalau perlu operasi pasar, ya operasi pasar. Kalau perlu rasrta dikirim, ya dikirim," ujar Darmin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar Utomo. Dirinya mengatakan izin impor beras pada 2018 mencapai 2 juta. Namun, per Agustus baru terealisasi 1,840 ton.
Di sisi lain, Bachtiar juga menilai, stok beras dalam negeri masih dalam level aman. Sebab produksi serapan beras dalan negeri mencapai 5 ribu ton per hari. Bahkan, sejumlah daerah juga masih menjadi andalan produk beras, dikarenakan masih memasuki masa panen di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Stok tidak hanya ada di cadangan beras pemerintah. Cadangan beras pemerintah secara keseluruhan masih ada 2 juta ton," ungkap Bachtiar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca Selengkapnya