Menko Darmin: BPJS minat saham Freeport, itu hal yang bagus

Merdeka.com - PT Freeport Indonesia telah sepakat memberikan 51 persen sahamnya kepada pemerintah. Meski demikian, kesepakatan tersebut masih perlu pembahasan lebih lanjut terkait tahapan divestasi dan waktu pelaksanaan.

Selain itu, pemerintah juga belum memutuskan pihak mana yang akan mengambil saham Freeport. Salah satu pihak yang menyatakan minat untuk menyerap divestasi saham PT Freeport Indonesia adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan ketertarikan BPJS Ketenagakerjaan untuk memiliki saham Freeport merupakan hal yang baik. Menurutnya, BPJS melihat peluang yang bagus untuk menempatkan dananya dengan rencana kepemilikan saham Freeport.

"Bagus sekali kalau dia (BPJS) tertarik. Bagus sekali. Itu berarti dia melihat sebagai suatu penempatan dana, Dia kan banyak duitnya ditempatkan," ujar Darmin saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8).

Darmin menambahkan pemerintah saat ini terus membahas mengenai skema pengambilan saham Freeport. Selain itu, pemerintah juga masih terus mengkaji harga yang pantas untuk saham Freeport.

"Ya itu yang sedang dibicarakan, itu sedang dirundingkan. Seperti apa, siapa yang berapa, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Itu juga (harga) sedang dibicarakan," jelasnya.

Darmin menegaskan kepemilikan saham Freeport nantinya tidak akan diberikan kepada swasta. Pemerintah akan membuat kebijakan-kebijakan agar saham tersebut sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BUMN.

"Enggak, itu enggak akan ada yang dimiliki oleh swasta, nanti bagian saham pemerintah itu. Kita putuskan saja tidak bisa begitu, tidak begitu. Itu soal kebijakan saja. Akan kita buat supaya itu yang masuk adalah pemerintah pusat, daerah dan BUMN," pungkasnya.