Menko Darmin: daging kerbau impor dipakai untuk buat sosis

Merdeka.com - Pemerintah menyebut impor daging kerbau asal India memiliki banyak manfaat untuk masyarakat. Selain harga murah, daging kerbau bisa untuk dibuat sejumlah makanan. Salah satunya sosis.

"Bukan hanya masyarakat tetapi industri pembuat makanan, seperti sosis karena harganya lebih murah. Kan bedanya tidak banyak sosisnya kerbau dan sapi," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).

Menko Darmin mengklaim masyarakat saat ini mulai menyukai daging kerbau. Terlihat dari banyaknya permintaan untuk daging kerbau.

Menko Darmin mengingatkan keputusan pemerintah untuk mengimpor daging kerbau supaya bisa menekan harga daging sapi yang sudah kelewat tinggi. Menurutnya, ini salah satu solusi jangka pendek terbaik yang diambil pemerintah.

"Kemudian kita juga impor daging kerbau bukan sapi hidup untuk menekan lebih lanjut harga daging," katanya Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution .

Sementara, untuk jangka panjang, pemerintah telah merencanakan untuk mengimpor sapi bakalan yang akan dibiakan di sejumlah feedloter atau lokasi penggemukan.

"Setahun ke depan jangan terlalu banyak harapkan untuk urusan daging dari dalam negeri. Tapi lebih dari setahun kita yakin kita bisa turunkan impor," tutupnya.

Sebelumnya, Menko Darmin mengatakan pemerintah akan mengimpor daging hingga 100.000 ton hingga Juni 2017.

"Kita menargetkan impor daging hingga 100.000 ton. Sebanyak 70.000 ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30.000 ton untuk persiapan puasa dan Lebaran," ungkapnya.

Sebagai informasi, daging kerbau yang dijual Bulog dibandrol dengan harga Rp 60.000 per kilogram di tingkat pengecer dan Rp 65.000 per kilogram di tangan konsumen.