Menko Darmin: Defisit transaksi berjalan sudah lampu kuning
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) sebesar 3 persen menjadi kekhawatiran bagi pemerintah dan Bank Indonesia. Sebab, angka itu menurutnya membengkak bila dibandingkan pada akhir 2017.
"Tadinya akhir tahun lalu CAD kita rendah, kalau enggak salah cuma 2,2 persen dari GDP. Tiba-tiba sekarang dia melejit di atas 2,5 persen. Dan memang kalau dia sudah 3 persen atau lebih, itu selalu sudah harus mulai menganggap itu lampu kuning, kalau sudah 3 persen," ungkap Darmin saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/8).
Darmin mengungkapkan, sebetulnya tren transaksi berjalan sendiri sejak orde baru memang selalu mengalami defisit. Akan tetapi, defisit tersebut tidak besar seperti saat ini.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Mengapa Airlangga Hartarto membahas deflasi? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespon terkait deflasi yang dialami Indonesia secara 5 bulan berturut-turut. Tercatat pada September 2024, RI kembali deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
"Kita tadinya enggak besar sampai tahun lalu. Tahu-tahu awal tahun ini membesar. Nah itu yang kemudian membuat kita harus melakukan persiapan-persiapan perubahan-perubahan supaya kemudian itu tidak mengganggu kita," jelas Darmin.
Untuk itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi transaksi berjalan agar tidak terus-terusan mengalami kekhawatiran. Salah satu upayanya adalah dengan perluasan penerapan bauran minyak sawit (biofuel) dalam bahan bakar solar sebanyak 20 persen (B20).
Selain itu, kebijakan lainnya adalah di bidang pertambangan dan energi seperti penambahan kuota produksi batu bara mencapai 100 juta ton untuk mendorong ekspor dan menghidupkan kembali kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) untuk mengurangi impor petrokimia RI.
"Nah jadi dengan itu. Ditambah dengan kebijakan secara umum dibidang pariwisata atau perindustrian, pertanian, pertambangan, rasanya dalam beberapa bulan ke depan kita bisa untuk membuat transaksi berjalan kita defisitnya tidak terlalu berat kira-kira begitu," tandasnya.
Diketahui, Bank Indonesia (BI) merilis defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II-2018 sebesar USD 8 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi 3 persen dari kuartal I-2018 yang tercatat hanya sebesar USD 5,7 miliar atau 2,2 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Sejalan dengan peningkatan ekonomi bisnis pertumbuhan PDB defisit transaksi berjalan kuartal II mengalami kenaikan sebesar USD 3 miliar atau naik 3 persen. Ini lebih tinggi dari defisit transaksi berjalan triwulan I," ungkap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Bank Indonesia (BI), Yati Kurniati, saat ditemui di Gedung BI, Jakarta.
Yati mengungkapkan, peningkatan CAD tersebut dipengaruhi terhadap penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas. Penurunan tersebut terutama disebabkan naiknya impor bahan baku dan barang modal, sebagai dampak dari kegiatan produksi dan investasi yang terus meningkat di tengah ekspor nonmigas yang turun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaMendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaAPBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Selengkapnya