Menko Darmin desak Malaysia terapkan Solar campur 20 persen minyak sawit
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution berjanji akan terus mengajak Malaysia untuk menggunakan Biodiesel 20 persen (Solar campur minyak sawit 20 persen). Selain Malaysia, Indonesia juga akan mengajak China melakukan hal yang sama namun dengan kadar campuran lebih rendah.
"Termasuk juga kita akan bekerja sama dengan Malaysia. Di Malaysia kita minta supaya cepat menaikkan menjadi B20. Kemudian kita bekerja sama meyakinkan katakanlah China untuk pakai B5 dong. Ya kan," ujarnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (6/11).
Menurut Menko Darmin, penggunaan B5 tidak terlalu berdampak pada operasional mesin. Sehingga campuran ini dianggap aman untuk digunakan. "B5 kan nggak ada masalah sama sekali," jelasnya.
-
Bagaimana Kementan dorong kerja sama ASEAN Plus Three? Dedi menambahkan, Indonesia mendukung implementasi kerja sama ASEAN Plus Three Cooperation Strategy (APTCS) Framework on Food, Agriculture, and Forestry dan mendorong negara APT untuk terus menguatkan strategi utama kerjasama asean.
-
Kenapa Kemnaker ingin perkuat hubungan dengan Malaysia? Saya percaya bahwa di masa yang penuh dinamika dan tantangan ini, hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia tetap kuat dan dengan didukung komitmen bersama untuk lebih meningkatkan kerja sama di berbagai bidang,' katanya.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kementan RI harap tingkatkan kerja sama dengan Vietnam? Terkait dengan program prioritas Indonesia tersebut, Mentan Andi Amran berharap Kerjasama yang kuat dengan pemerintah Vietnam untuk mendorong pengembangan mesin pertanian modern, Memperkuat sistem pengelolaan irigasi pertanian, Digitalisasi dan mesin pertanian yang presisi serta fasilitasi Akses Pasar.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Mengapa kerja sama ini penting bagi kedua negara? Kerja sama kedua negara penting karena bertujuan untuk berbagi program dan best practices di bidang pelatihan dan pemagangan, seperti pengembangan program pelatihan bersama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan, pertukaran tenaga pelatih dan instruktur, dan pertukaran informasi dan data ketenagakerjaan.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan menagih komitmen Malaysia untuk segera menerapkan kebijakan biodisel 20 persen atau B20 di negaranya. Ini akan disampaikan dalam Rapat tahunan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang akan digelar di Malaysia.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, berdasarkan kesepakatan, Pemerintah Malaysia menyanggupi untuk penerapan dan pelaksanaan Solar campur 20 persen minyak sawit tersebut. Namun, kenyataannya hingga kini penyerapan minyak sawit Malaysia belum mencapai 10 persen.
"Padahal dalam perjanjiannya mereka 10 persen itu sudah diamanatkan di 2018 ini sehingga tentu tahun depan kita push lagi kapan mereka ikut Indonesia di B20," kata Airlangga saat ditemui di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/11).
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan menambahkan pihaknya juga akan menekan Pemerintah Malaysia untuk menerapkan B20.
"Nanti di CPOPC kita hanya akan mempertanyakan yang pokok itu arahan nanti di tingkat itu adalah kapan sih Malaysia mau B20," Kata Oke.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca SelengkapnyaTahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca SelengkapnyaUntuk memperoleh anggaran sebanyak itu harus dibarengi dengan peningkatan ekspor sawit.
Baca SelengkapnyaPKT mengapresiasi perolehan suara partai berlambang pohon beringin di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina memaparkan roadmap bisnis perusahaan di bidang bisnis biofuels dan dekarbonisasi kepada pebisnis dan praktisi di Singapura.
Baca SelengkapnyaKedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaAda 5 perusahaan dari Indonesia yang menawarkan proposal kuat untuk menyediakan listrik rendah karbon ke Singapura.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca Selengkapnya