Menko Darmin: Kartu bansos jangan untuk beli pulsa HP
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK tengah berusaha mempercepat pelaksanaan penyaluran bantuan sosial (bansos) non-tunai merata untuk seluruh rakyat. Saat ini, pemerintah baru melaksanakan uji coba hanya di beberapa daerah saja.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, kartu bansos ini nantinya tidak hanya bisa digunakan untuk membeli beras saja. Namun, juga beberapa bahan pangan pokok lainnya.
Menko Darmin mengingatkan bahwa masyarakat tidak diperbolehkan membeli barang kebutuhan lain selain makanan, seperti pulsa telepon genggam atau HP. Akan tetapi, Menko Darmin tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana nanti pemerintah mengaturnya.
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
-
Bansos beras apa yang dihentikan? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Apa alternatif pengganti beras? 'Pengganti beras kita ini bukan ke makanan lokal seperti singkong, ubi, tapi ini ke terigu, roti-rotian,' ujar Tauhid kepada merdeka.com, Rabu (4/10).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
"Kalau tadinya hanya beras, ke depan akan dibuka bisa beli telur, mi goreng. Tapi tak bisa di luar itu, nanti beli voucher (HP). Itu ujicoba sudah berjalan tapi kita ingin lebih cepat supaya bantuan non-tunai bisa segera dilakukan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (7/4).
Nantinya, kartu bansos ini akan berisi uang yang akan diberikan pemerintah. "Ada kartu isinya uang, dia boleh beli apa saja," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Jokowi-JK Februari lalu mengucurkan Bantuan Sosial (Bansos) secara non-tunai. Setidaknya, Bansos akan dikucurkan di 44 kota pertama dengan sekitar 1,4 juta masyarakat penerima manfaat.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan, tidak sulit untuk mencairkan sana bansos yang nantinya diterima dalam bentuk kartu merah putih dengan saldo ratusan ribu Rupiah.
"Mencairkannya jadi penerima kartu merah putih itu bisa menarik uangnya di agen yang punya EDC, kita punya agen Bansos yang sekarang sedang diedukasi," katanya.
Guna memperbanyak agen bansos, OJK berencana akan memanfaatkan agen laku pandai perbankan yang sudah tersebar saat ini. Agen laku pandai dari BNI dan BRI mengaku siap jadi agen bansos.
"BRI nanti fokus luar Jawa, dan BNI fokus di Jawa dan Bali. Nanti keluarga penerima manfaat bisa datang ke agen ke daerahnya, dan kita akan terus tambah agen agar tidak terjadi antrean panjang," katanya.
Tahap awal, pemerintah akan menyiapkan minimal 2 agen di satu kota. Namun, Presiden Jokowi meminta agar agen ditambah menjadi 2 agen di setiap kelurahan dan satu agen di di setiap pasar.
"Jadi kartu ini ada rekening tabungannya (bagian atas) dan satu bagian lagi (bawah) itu e-wallet yang bisa ditukar atau dibelikan bahan pokok," kata Titu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga memastikan tidak ada program salah satu paslon yang menggunakan bansos pemerintah.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaDPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaProgram bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHal ini merespon kenaikan harga beras seiring menipisnya stok akibat El Nino.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaDia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, Bansos adalah kewajiban bukan kebaikan Pemerintah Jokowi.
Baca SelengkapnyaMengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaPenghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya